Pangkalpinang (Antara Babel) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan mengatakan seluas 2.500 hektare lahan di Kabupaten Belitung Timur digenangi air karena kerusakan lingkungan dan pendangkalan sungai.

"Saya sudah melihat langsung dari udara menggunakan helikopter, sekitar 2.500 hektare lahan digenangi air dan sulit dikendalikan, karena saluran yang tidak baik," kata Erzaldi di Pangkalpinang, Kamis.

Ia menjelaskan penanggulangan banjir di Belitung Timur ini butuh waktu yang lama dan harus dilihat permasalahan serta master plannya.

"Kalau dalam bahasa Bangka, air ini ngayau kemana-mana dan sulit diatasi, karena saluran dan sungai yang mengalami pendangkalan," ujarnya.

Menurut Erzaldi sungai dan saluran air di Belitung Timur banyak yang tersumbat, dangkal sebagai dampak aktivitas masyarakat yang kurang peduli lingkungan.

Selain itu usaha hutan tanaman industri masyarakat di beberapa desa yang kurang baik. HTI ini melakukan pembabatan hutan secara habis dalam skala besar.

"Kita tidak bisa saling salah menyalahkan, tetapi mencari solusi untuk mengatasi bencana banjir selama musim ini," ujarnya.

Untuk itu, kata dia pihaknya telah meminta bupati untuk memanggil seluruh pengusaha perkebunan, pertambangan mencari solusi dan ikut serta membantu korban banjir di daerah berjulukan laskar pelangi itu.

"Saya tidak meminta pertanggungjawaban pengusaha perkebunan dan pertambangan ini, tetapi ikut membantu korban dan penangganan pascabanjir ini. Jangan hanya mengambil kekayaan alam saja dan disaat terjadi banjir tidak terlihat partisipasinya," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017