Pangkalpinang (Antara Babel) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai kerja sama Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) mampu memperbaiki kondisi ekonomi di ketiga negara tersebut dari dampak krisis global.
"Kondisi krisis global mempengaruhi keadaan ekonomi wilayah Indonesia, Malaysia dan Thailand dalam kurun waktu lima tahun, namun performa program yang dijalankan IMT-GT yang stabil dipercaya dapat memperbaiki keadaan ekonomi ke arah yang lebih baik," kata Darmin Nasution di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia menerangkan, tercatat total perdagangan di wilayah Indonesia, Malaysia dan Thailand menurun 12 persen dari 477 miliar USD pada 2012 menjadi 416 milyar USD pada 2015.
"Namun hal sebaliknya terjadi di bidang investasi ekonomi yang naik 19 persen dari 12,6 miliar USD pada 2012 menjadi 15,1 milyar USD pada 2015," ujarnya.
Menurut Darmin, naiknya angka investasi membuktikan bahwa wilayah IMT masih merupakan daerah yang menarik bagi para investor sehingga kerja sama subregional IMT-GT mendorong sinergitas antara pemerintah pusat, daerah dan swasta.
"Sinergitas antara pemerintah pusat, daerah dan swasta sangat penting untuk meningkatkan perkembangan ekonomi lokal," terangnya.
Ia mengatakan, IMT-GT memiliki peran yang penting dalam perkembangan perekonomian ASEAN karena terintegrasinya aktivitas ekonomi di wilayah IMT melalui pembangunan infrastruktur konektivitas.
"Arah kerja sama untuk mendorong pihak Indonesia, Malaysia dan Thailand mengintegrasikan aktivitas perekonomian ketiga negara dengan mengembangkan konektivitas antar wilayah sehingga dapat saling bertukar kemakmuran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Kondisi krisis global mempengaruhi keadaan ekonomi wilayah Indonesia, Malaysia dan Thailand dalam kurun waktu lima tahun, namun performa program yang dijalankan IMT-GT yang stabil dipercaya dapat memperbaiki keadaan ekonomi ke arah yang lebih baik," kata Darmin Nasution di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia menerangkan, tercatat total perdagangan di wilayah Indonesia, Malaysia dan Thailand menurun 12 persen dari 477 miliar USD pada 2012 menjadi 416 milyar USD pada 2015.
"Namun hal sebaliknya terjadi di bidang investasi ekonomi yang naik 19 persen dari 12,6 miliar USD pada 2012 menjadi 15,1 milyar USD pada 2015," ujarnya.
Menurut Darmin, naiknya angka investasi membuktikan bahwa wilayah IMT masih merupakan daerah yang menarik bagi para investor sehingga kerja sama subregional IMT-GT mendorong sinergitas antara pemerintah pusat, daerah dan swasta.
"Sinergitas antara pemerintah pusat, daerah dan swasta sangat penting untuk meningkatkan perkembangan ekonomi lokal," terangnya.
Ia mengatakan, IMT-GT memiliki peran yang penting dalam perkembangan perekonomian ASEAN karena terintegrasinya aktivitas ekonomi di wilayah IMT melalui pembangunan infrastruktur konektivitas.
"Arah kerja sama untuk mendorong pihak Indonesia, Malaysia dan Thailand mengintegrasikan aktivitas perekonomian ketiga negara dengan mengembangkan konektivitas antar wilayah sehingga dapat saling bertukar kemakmuran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017