Muntok (Antara Babel) - Seorang legislator di Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung mengungkapkan, pembangunan rumah sakit pratama di daerah itu bersifat mendesak seiring meningkatnya jumlah penduduk dan kondisi geografis di ujung barat Pulau Bangka tersebut.


"Kami dukung upaya pemkab setempat untuk merealisasikan pembangunan rumah sakit pratama, minimal satu unit bisa terealisasi di Kecamatan Kelapa pada 2015," ujar anggota DPRD Kabupaten Bangka Barat Ivan Wahyudi Hartono di Muntok, Jumat.


Ia menjelaskan, kabupaten itu terdiri dari enam kecamatan, namun rumah sakit umum daerah yang ada saat ini terletak di Kecamatan Muntok yang jaraknya cukup jauh dari empat kecamatan lainnya.


Jarak tempuh dari Kecamatan Jebus dan Kelapa menuju ke Muntok sekitar satu jam sedangkan dari Kecamatan Tempilang dan Parittiga bisa sampai dua jam.


"Yang paling dekat yaitu Kecamatan Simpang Teritip. Kondisi seperti ini tidak memungkinkan untuk pasien yang membutuhkan pertolongan darurat, untuk itu akan lebih baik jika di tengah-tengah antara empat kecamatan yang jaraknya cukup jauh itu dibangun rumah sakit pratama," kata dia.


Menurutnya, lokasi paling ideal untuk pembangunan rumah sakit pratama itu di Kecamatan Kelapa yang tidak terlalu jauh dari Tempilang, Jebus dan Parittiga.


Sedangkan untuk masyarakat Kecamatan Simpang Teritip dan Muntok akan dilayani di RSUD Sejiran Setason yang berlokasi di ibu kota Kabupaten, yaitu di Kecamatan Muntok.


"Jika masih dipercaya sebagai legislatif, akan kami perjuangkan pembangunan itu ke Pemerintah Pusat, agar pelayanan kesehatan di Bangka Barat semakin meningkat," kata dia.


Sementara itu, pemkab setempat melalui Kepala Bidang Pembinaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan Dinkes Bangka Barat, Rudi Faizul Badri menyatakan bahwa pemkab bersama Pemerintah Kecamatan Kelapa dan Parittiga sedang berupaya menyiapkan lahan untuk pembangunan rumah sakit pratama di dua kecamatan tersebut.


Namun, kata Rudi, untuk Kecamatan kelapa masih belum menemukan lokasi yang cocok karena ketersediaan lahan yang kurang memenuhi syarat.


"Pemerintah Desa Kacung bersama masyarakatnya sudah bersedia menyediakan lahan, namun luasnya kurang memenuhi syarat, yaitu sekitar tiga hektare, padahal syarat rumah sakit pratama minimal empat hektare," kata Rudi.


Saat ini, katanya, pemkab bersama pemerintah Kecamatan Kelapa sedang berupaya mencari alternatif lahan lain untuk disiapkan sebagai lokasi rumah sakit pratama.


"Kami harapkan bantuan seluruh pihak untuk penyediaan lahan tersebut, agar rencana pembangunan dua rumah sakit pratama senilai masing-masing sekitar Rp30 miliar tersebut bisa terealisasi bersamaan pada 2015," kata Rudi.

Pewarta: Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014