Muntok (Antaranews Babel) - Lembaga Kelautan dan Perikanan Indonesia Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengimbau nelayan mewaspadai kemungkinan terjadinya angin kencang mendadak seiring masih terjadinya anomali cuaca.
"Akan lebih baik tidak memaksakan diri melaut jika cuaca tidak memungkinkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya kecelakaan," kata Ketua Lembaga Kelautan dan Perikanan Indonesia Kabupaten Bangka Barat, Suhaidir Kojek di Muntok, Rabu.
Imbauan untuk tetap waspada disampaikan kepada seluruh nelayan di daerah itu, terutama yang sering memasang bubu, nelayan bagan dan jaring yang sering beroperasi jauh ke tengah.
Jika akan melaut diimbau untuk membawa perlengkapan keselamatan diri, seperti jaket pelampung, lampu senter, alat komunikasi dan memberitahu nelayan yang ada di pinggir untuk memudahkan jika terjadi kendala.
"Hari ini kami sudah melakukan imbauan kepada sejumlah nelayan di Belolaut agar membawa perlengkapan yang dibutuhkan saat melaut, seperti pelampung keamanan, lampu senter jika melaut malam hari, dan selalu memeriksa mesin sebelum berangkat," kata dia.
Selain itu persediaan pangan, minuman, alat komunikasi dan telepon seluler juga penting untuk memudahkan berkomunikasi dengan masyarakat darat jika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan.
"Persediaan bahan bakar cadangan juga penting agar tidak kehabisan di tengah laut," katanya.
Bagi nelayan yang menggunakan sampan atau perahu dayung diimbau untuk tidak terlalu ke tengah karena dikhawatirkan angin berubah kencang dan menyeret perahu jauh ke tengah laut.
"Keselamatan diri lebih utama, utamakan keselamatan dalam mencari nafkah karena anak dan keluarga menanti di rumah," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Akan lebih baik tidak memaksakan diri melaut jika cuaca tidak memungkinkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya kecelakaan," kata Ketua Lembaga Kelautan dan Perikanan Indonesia Kabupaten Bangka Barat, Suhaidir Kojek di Muntok, Rabu.
Imbauan untuk tetap waspada disampaikan kepada seluruh nelayan di daerah itu, terutama yang sering memasang bubu, nelayan bagan dan jaring yang sering beroperasi jauh ke tengah.
Jika akan melaut diimbau untuk membawa perlengkapan keselamatan diri, seperti jaket pelampung, lampu senter, alat komunikasi dan memberitahu nelayan yang ada di pinggir untuk memudahkan jika terjadi kendala.
"Hari ini kami sudah melakukan imbauan kepada sejumlah nelayan di Belolaut agar membawa perlengkapan yang dibutuhkan saat melaut, seperti pelampung keamanan, lampu senter jika melaut malam hari, dan selalu memeriksa mesin sebelum berangkat," kata dia.
Selain itu persediaan pangan, minuman, alat komunikasi dan telepon seluler juga penting untuk memudahkan berkomunikasi dengan masyarakat darat jika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan.
"Persediaan bahan bakar cadangan juga penting agar tidak kehabisan di tengah laut," katanya.
Bagi nelayan yang menggunakan sampan atau perahu dayung diimbau untuk tidak terlalu ke tengah karena dikhawatirkan angin berubah kencang dan menyeret perahu jauh ke tengah laut.
"Keselamatan diri lebih utama, utamakan keselamatan dalam mencari nafkah karena anak dan keluarga menanti di rumah," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018