Belitung Timur (Antara)news Babel - Badan Usaha Milik Desa Selinsing Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengembangkan perkebunan kopi di lahan bekas penambangan bijih timah, guna meningkatkan kesejahteraan warga daerah itu.
"Saat ini kita sedang menanam 500 batang kopi bantuan dari PT Timah Tbk," kata Ketua Bumdes Selinsing Muhammad Rais di Selinsing, Rabu.
Ia mengatakan pengembangan tanaman kopi di lahan bekas tambang ini, dinilai lebih menguntungkan petani karena permintaan masyarakat terhadap bubuk kopi lokal yang tinggi.
Selain itu, pengembangan tanaman kopi ini juga untuk mendukung kota wisata 1.001 Warung Kopi Manggar, Belitung Timur yang digencarkan pemerintah daerah dalam meningkatkan kunjungan wisatawan di daerah itu.
"Selama ini petani cukup kesulitan memenuhi permintaan kopi yang tinggi, karena luas perkebunan dan produksi kopi masih kurang," ujarnya.
Menurut dia kopi lokal cukup diminati masyarakat, karena kualitas dan cita rasa yang tidak kalah nikmatnya dibandingkan daerah lainnya.
"Kita optimistis pengembangan tanaman kopi ini akan berjalan baik, apalagi minat masyarakat untuk menekuni usaha perkebunan ini sudah cukup baik," ujarnya.
Ia menambahkan pengembangan tanaman kopi ini tidak terlepas dari peran PT Timah Tbk yang terus mendukung dan memberdayakan perekonomian masyarakat desa.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada PT Timah yang terus mendukung dan membantu masyarakat dalam mengembangkan usaha pertanian dan perkebunan di daerah ini," katanya. Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Saat ini kita sedang menanam 500 batang kopi bantuan dari PT Timah Tbk," kata Ketua Bumdes Selinsing Muhammad Rais di Selinsing, Rabu.
Ia mengatakan pengembangan tanaman kopi di lahan bekas tambang ini, dinilai lebih menguntungkan petani karena permintaan masyarakat terhadap bubuk kopi lokal yang tinggi.
Selain itu, pengembangan tanaman kopi ini juga untuk mendukung kota wisata 1.001 Warung Kopi Manggar, Belitung Timur yang digencarkan pemerintah daerah dalam meningkatkan kunjungan wisatawan di daerah itu.
"Selama ini petani cukup kesulitan memenuhi permintaan kopi yang tinggi, karena luas perkebunan dan produksi kopi masih kurang," ujarnya.
Menurut dia kopi lokal cukup diminati masyarakat, karena kualitas dan cita rasa yang tidak kalah nikmatnya dibandingkan daerah lainnya.
"Kita optimistis pengembangan tanaman kopi ini akan berjalan baik, apalagi minat masyarakat untuk menekuni usaha perkebunan ini sudah cukup baik," ujarnya.
Ia menambahkan pengembangan tanaman kopi ini tidak terlepas dari peran PT Timah Tbk yang terus mendukung dan memberdayakan perekonomian masyarakat desa.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada PT Timah yang terus mendukung dan membantu masyarakat dalam mengembangkan usaha pertanian dan perkebunan di daerah ini," katanya. Budi Suyanto
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018