Koba (Antaranews Babel) - Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggencarkan program perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat (PATBM), mengantisipasi kasus kekerasan terhadap anak.
"PATBM merupakan program pemerintah daerah dalam rangka melindungi anak dan keluarga dengan tujuan menjadi generasi yang berkualitas dan sejahtera," kata Kepala DPPKBPPPA Kabupaten Bangka Tengah, dr Dede Linda di Koba, Kamis.
Ia menjelaskan, sesuai dengan nama program bahwa PATBM ini berbasis masyarakat, diminta peran aktif masyarakat dalam menjaga dan melindungi anak dari kasus kekerasan.
"Dalam menjalankan program ini diminta peran masyarakat, orang tua, tokoh agama dan peran para pemuda. Sementara pemerintah daerah mendorong dan melakukan sosialisasi serta penyuluhan," katanya.
Ia mengatakan, PATBM juga dalam rangka mempertahankan Bangka Tengah sebagai kabupaten layak anak dimana ada jaminan terhadap hak anak baik hak pendidikan dan kehidupan sosial.
"Kami juga menyediakan satu unit mobil perlindungan (molin) untuk mendukung kegiatan penyuluhan dan sosialisasi terkait dengan perlindungan terhadap anak," katanya.
Pada akhirnya nanti, kata dia, muncul kesadaran masyarakat untuk sama-sama melindungi dan menjaga anak sebagai generasi emas daerah dan bangsa.
"Pada intinya program ini dalam rangka melindungi perempuan dan anak agar lahir keluarga yang berkualitas serta sejahtera. Itu mesti dimulai sejak dini, bahkan sejak dari dalam kandungan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"PATBM merupakan program pemerintah daerah dalam rangka melindungi anak dan keluarga dengan tujuan menjadi generasi yang berkualitas dan sejahtera," kata Kepala DPPKBPPPA Kabupaten Bangka Tengah, dr Dede Linda di Koba, Kamis.
Ia menjelaskan, sesuai dengan nama program bahwa PATBM ini berbasis masyarakat, diminta peran aktif masyarakat dalam menjaga dan melindungi anak dari kasus kekerasan.
"Dalam menjalankan program ini diminta peran masyarakat, orang tua, tokoh agama dan peran para pemuda. Sementara pemerintah daerah mendorong dan melakukan sosialisasi serta penyuluhan," katanya.
Ia mengatakan, PATBM juga dalam rangka mempertahankan Bangka Tengah sebagai kabupaten layak anak dimana ada jaminan terhadap hak anak baik hak pendidikan dan kehidupan sosial.
"Kami juga menyediakan satu unit mobil perlindungan (molin) untuk mendukung kegiatan penyuluhan dan sosialisasi terkait dengan perlindungan terhadap anak," katanya.
Pada akhirnya nanti, kata dia, muncul kesadaran masyarakat untuk sama-sama melindungi dan menjaga anak sebagai generasi emas daerah dan bangsa.
"Pada intinya program ini dalam rangka melindungi perempuan dan anak agar lahir keluarga yang berkualitas serta sejahtera. Itu mesti dimulai sejak dini, bahkan sejak dari dalam kandungan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018