Koba (Antaranews Babel) - Kelompok budi daya ikan (pokdakan) air tawar Bukit Kijang Mandiri, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menjadi percontohan sebagai usaha perikanan dengan pola keramba apung di daerah itu.
"Pokdakan Bukit Kijang Mandiri merupakan usaha budi daya dengan pola keramba apung yang tergolong sukses, mereka patut menjadi contoh bagi yang lainnya," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bangka Tengah, Dedi Munchdiyat di Koba, Senin.
Ia menjelaskan, Pokdakan Bukit Kijang Mandiri sudah berjalan dengan baik dalam beberapa tahun ini dan berhasilkan mengembangkan ikan nila dan lele.
"Pokdakan mampu menjadi pemacu semangat bagi para pembudi daya lainnya dan sekarang sudah banyak pokdakan yang mengembangkan budi daya ikan sistem keramba apung," katanya.
Sementara Kepala Desa Bukit Kijang, Herwandi mengatakan kelompok budi daya Bukit Kijang Mandiri sesuai dengan namanya memang tumbuh dan berkembang secara mandiri.
"Awalnya mereka menjalankan usaha secara mandiri sejak 2005, baru pada 2017 mulai ada bantuan dari pemerintah daerah dan PT Timah berupa peralatan pendukung dan bibit ikan," katanya.
Pemerintah desa kata dia juga berupaya membantu mengembangkan usaha perikanan budi daya dengan fokus mengolah industri hilirnya.
"Kami dari pemerintah desa berupaya mendorong para pembudi daya tidak hanya menjual ikan mentah, tetali lebih berpikir kreatif dan inovatif dengan mengembangkan aneka produk yang berbahan baku dari ikan air tawar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Pokdakan Bukit Kijang Mandiri merupakan usaha budi daya dengan pola keramba apung yang tergolong sukses, mereka patut menjadi contoh bagi yang lainnya," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bangka Tengah, Dedi Munchdiyat di Koba, Senin.
Ia menjelaskan, Pokdakan Bukit Kijang Mandiri sudah berjalan dengan baik dalam beberapa tahun ini dan berhasilkan mengembangkan ikan nila dan lele.
"Pokdakan mampu menjadi pemacu semangat bagi para pembudi daya lainnya dan sekarang sudah banyak pokdakan yang mengembangkan budi daya ikan sistem keramba apung," katanya.
Sementara Kepala Desa Bukit Kijang, Herwandi mengatakan kelompok budi daya Bukit Kijang Mandiri sesuai dengan namanya memang tumbuh dan berkembang secara mandiri.
"Awalnya mereka menjalankan usaha secara mandiri sejak 2005, baru pada 2017 mulai ada bantuan dari pemerintah daerah dan PT Timah berupa peralatan pendukung dan bibit ikan," katanya.
Pemerintah desa kata dia juga berupaya membantu mengembangkan usaha perikanan budi daya dengan fokus mengolah industri hilirnya.
"Kami dari pemerintah desa berupaya mendorong para pembudi daya tidak hanya menjual ikan mentah, tetali lebih berpikir kreatif dan inovatif dengan mengembangkan aneka produk yang berbahan baku dari ikan air tawar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018