Koba (Antaranews Babel) - Musim kemarau yang terjadi dalam dua bulan terakhir tidak memengaruhi tanaman cabai merah milik gabungan kelompok tani (gapoktan) Suka Maju, Kecamatan Sungaiselan, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Kami sudah melakukan antisipasi sebelumnya dengan membangun kolam cadangan air yang bisa digunakan ketika terjadi musim kemarau," kata Ketua Gapoktan Suka Maju, Amri di Koba, Kamis.

Ia menjelaskan, cabai merah petani tumbuh subur dan bahkan sekarang ini sedang persiapan untuk panen yang diprediksi produksinya lebih banyak dari sebelumnya.

"Gapoktan Suka Maju beranggotakan sebanyak 22 orang yang menggarap lahan pertanian cabai merah seluas 15 hektare. Lahan ditanam secara bertahap untuk mengatur siklus produksi dan cuaca," katanya.

Pihaknya memiliki komitmen yang kuat bahwa sesuai dengan nama gapoktan yaitu Suka Maju maka mereka bertekad maju bersama untuk sama-sama menyejahterakan keluarga dari hasil pertanian cabai merah.

"Lahan seluas 15 hektare yang kami garap tersebut sebagian adalah lahan kritis, jadi kami selain bertani untuk meningkatkan perekonomian juga menyelamatkan lingkungan dari kerusakan," katanya.

Ia mengatakan, lahan seluas 15 hektare tersebut ditanam secara bertahan dan sekarang sudah berhasil ditanam dan berproduksi sekitar delapan hektare.

"Sisanya kami tanam secara bertahap dan kami menggunakan sistem tumpang sari, sesuai saran penyuluh karena tidak hanya menunggu produksi cabai merah tetapi juga bisa memproduksi tanaman pertanian lainnya," katanya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018