Pangkalpinang (Antara Babel) - Kepala Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, Edison Taher mengatakan nilai Ujian Nasional (UN) di kota itu merupakan yang tertinggi di antara tujuh kabupaten dan kota di provinsi itu.
"Nilai UN di Pangkalpinang secara nasional memang mengalami penurunan, namun untuk tingkat provinsi merupakan yang tertinggi dengan nilai rata-rata 7,16 dari nilai rata-rata provinsi 6,64," ujarnya di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan, terjadinya penurunan nilai rata-rata UN secara nasional dikarenakan tingkat kesulitan soal tahun ini lebih tinggi.
"Soal UN untuk tahun ini masuk dalam standar internasional, sehingga wajar jika terjadi penurunan nilai rata-rata secara nasional dan penurunannya pun tidak terlalu signifikan," ungkapnya.
Dikatakannya, penuruanan nilai rata-rata UN di Pangkalpinang berkisar 0,5 dimana untuk tahun lalu rata-rata nilai UN untuk SMK turun dari 7,71 menjadi 7,16. Untuk SMA IPA tahun lalu sebesar 6,93 turun menjadi 6,78 dan untuk SMA IPS tahun lalu 6,61 turun menjadi 6,3.
"Walaupun terjadi penurunan nilai rata-rata, namun kelulusan untuk tahun ini mengacu kepada kualitas. Kita orientasinya tidak pada hasil lulus saja, tetapi bagaimana UN tahun ini ditujukan supaya lebih berkualitas dan bermartabat," jelasnya.
Ia mengungkapkan, dari jumlah peserta SMA dan SMK sebanyak 2.962 orang, yang tidak lulus sembilan orang dimana di antaranya lima orang siswa SMA swasta dan empat orang siswa SMK.
"Untuk sembilan orang siswa yang tidak lulus UN tersebut disarankan mengulang kembali tahun depan. Walaupun ikut paket namun harus tetap didampingkan dengan ujian nasional dan tidak boleh terpisah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014
"Nilai UN di Pangkalpinang secara nasional memang mengalami penurunan, namun untuk tingkat provinsi merupakan yang tertinggi dengan nilai rata-rata 7,16 dari nilai rata-rata provinsi 6,64," ujarnya di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan, terjadinya penurunan nilai rata-rata UN secara nasional dikarenakan tingkat kesulitan soal tahun ini lebih tinggi.
"Soal UN untuk tahun ini masuk dalam standar internasional, sehingga wajar jika terjadi penurunan nilai rata-rata secara nasional dan penurunannya pun tidak terlalu signifikan," ungkapnya.
Dikatakannya, penuruanan nilai rata-rata UN di Pangkalpinang berkisar 0,5 dimana untuk tahun lalu rata-rata nilai UN untuk SMK turun dari 7,71 menjadi 7,16. Untuk SMA IPA tahun lalu sebesar 6,93 turun menjadi 6,78 dan untuk SMA IPS tahun lalu 6,61 turun menjadi 6,3.
"Walaupun terjadi penurunan nilai rata-rata, namun kelulusan untuk tahun ini mengacu kepada kualitas. Kita orientasinya tidak pada hasil lulus saja, tetapi bagaimana UN tahun ini ditujukan supaya lebih berkualitas dan bermartabat," jelasnya.
Ia mengungkapkan, dari jumlah peserta SMA dan SMK sebanyak 2.962 orang, yang tidak lulus sembilan orang dimana di antaranya lima orang siswa SMA swasta dan empat orang siswa SMK.
"Untuk sembilan orang siswa yang tidak lulus UN tersebut disarankan mengulang kembali tahun depan. Walaupun ikut paket namun harus tetap didampingkan dengan ujian nasional dan tidak boleh terpisah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014