Direktur Perusahaan Air Minum Daerah Tirta Sejiran Setason, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengeluhkan kondisi sumber air baku di kolam penampungan Sungai Babi Muntok yang yang saat ini cukup keruh dan bisa merugikan konsumen.

"Dalam seminggu terakhir kondisi air baku di kolam penampungan yang berada di kaki Bukit Menumbing itu cukup keruh, kami menduga kondisi itu disebabkan adanya limbah penambangan bijih timah yang masuk ke dalam kolam penampungan," kata Direktur PDAM Tirta Sejiran Setason, Abdi Nursairi di Muntok, Selasa.

Dengan sumber air baku yang cukup keruh pekat akan mengakibatkan pengolahan air baku untuk dijadikan air siap disalurkan ke konsumen menjadi tidak maksimal dan cukup berat.

"Kondisi demikian mengakibatkan pasokan air ke pelanggan yang ada di Kota Muntok menjadi tidak jernih, ini cukup merugikan konsumen," ujarnya.

Ia berharap pemerintah daerah segera melakukan penertiban di lokasi itu untuk menjamin pasokan air ke warga tetap terjaga kualitasnya.

Menurut Abdi, beberapa hari lalu pihaknya sudah melakukan pemantauan di lokasi kolam penampungan untuk memastikan kondisi dan kualitas air baku yang ada.

"Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan Pemkab setempat melalui Satuan Polisi Pamong Praja, kami berharap mereka melakukan penertiban dan pengawasan agar tidak ada penambangan liar di sekitar lokasi kolam penampungan," katanya.

Pada saat ini mesin pengolahan air baku masih cukup mampu mengolah air keruh itu, namun bila dibiarkan dalam waktu panjang dengan tingkat kekeruhan tinggi akan susah untuk diolah.

"Kami khawatir jika dibiarkan akan merugikan sekitar 2.500 pelanggan yang ada di Kota Muntok," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019