Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat ekspor balok timah pada Februari 2019 mengalami kenaikan 27,51 persen dibandingkan bulan sebelumnya, sementara nontimah turun 21,82 persen.
"Ekspor timah kembali bergeliat sehingga perannya terus meningkat. Peran Timah dalam ekspor dua bulan pertama 2019 mencapai 76,84 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan Singapura masih menjadi negara tujuan utama ekspor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sekitar 28,64 persen ekspor timah pada Januari hingga Februari 2019 dikirim ke Negeri Singa Putih ini. Namun jika dibanding Januari-Februari 2018, ekspor timah ke Singapura pada tahun ini lebih rendah sekitar 9,77 persen.
Selanjutnya Jepang, Belanda, India, dan Korea Selatan berada dalam lima negara tujuan utama ekspor timah pada Januari-Februari tahun 2019. Peran keempat negara berkisar antara 10,61 persen hingga 16,97 persen.
"Lima negara utama tujuan ekspor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berperan sebesar 83,48 persen," ujarnya.
Menurut dia ekspor nontimah Januari-Februari 2019 didominasi oleh bahan bakar mineral. Nilai ekspor bahan bakar mineral pada Februari 2019 sebesar 10,2 juta dolar AS sehingga akumulasi pada dua bulan pertama tahun 2019 menjadi 21,5 juta dolar AS atau 43,11 persen dari jumlah ekspor nontimah di daerah ini.
Semantara itu, ekspor lemak dan minyak hewan/nabati naik 20,68 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Peran komoditas ini menjadi 40,22 persen. Nilai ekspor lada yang termasuk golongan HS 09 turun 24,65 persen, sehingga perannya menjadi 3,22 persen dari ekspor nontimah.
"Nilai ekspor produk karet dan barang dari karet turun 7,44 persen, sedangkan berbagai produk kimia naik 60,51 persen. Peran kedua golongan ini menjadi 9,81 persen," katanya.
Ia menambahkan ekspor nontimah pada Januari-Februari 2019 bernilai US$49,9 juta, atau naik 0,43 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. Australia masih bertahan di urutan pertama peran ekspor nontimah meskipun tidak ada ekspor ke Negeri Kanguru ini pada bulan Februari 2019.
Selanjutnya Thailand merangsek ke posisi kedua dalam peran ekspor setelah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengekspor komoditas nontimah sebesar 10,2 juta dolar AS pada Februari 2019. Peran Thailand dalam ekspor Januari-Februari 2019 sebesar 20,32 persen.
"Tiongkok, Malaysia, dan Banglades menempati urutan ketiga, keempat, dan kelima. Peran Tiongkok dan Malaysia masing-masing sebesar 17,28 persen dan 16,64 persen. Sementara peran Banglades hanya 8,65 persen," katanya.