Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terpilih menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan nasional inti bangsa yang akan berlangsung pada 16-19 Juli 2019.
"Kita bangga dan sangat setuju sekali karena terpilih menjadi pilot project Kemendikbud RI, dalam lawatan sejarah pada kegiatan nasional inti bangsa," kata Wakil Gubernur Babel, Abdul Fatah saat menerima kunjungan pengurus cagar budaya dan direktorat sejarah Ditjen Kebudayaan Kemendikbud RI, di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan, Babel memiliki peninggalan sejarah bangsa yang lengkap dari tempat pengasingan, pesanggrahan, penginapan sampai bukti sejarah foto-fotonya dimana bisa dilakukan observasi langsung ke tempat peninggalan sejarah.
"Pulau Bangka dijadikan pilot project karena adanya peninggalan sejarah berdirinya Bangsa Indonesia secara aktual tergambar. Ada tempat para pahlawan saat bersama bersinergi membangun negeri," ujarnya.
Kasubdit Pembinaan dan Kesejarahan Direktorat Sejarah Ditjen Kebudayaan Kemendikbud RI, Andi Syamsul Rizal mengatakan, kegiatan nasional inti bangsa adalah suatu wadah untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada peserta didik melalui guru SMP di daerah.
Ada dua lokasi kegiatan nasional inti bangsa, yakni di Kota Pangkalpinang yang sasarannya guru IPS SMP dan di Kota Ambon yang sasarannya guru SMA. Agenda yang dilakukan adalah melakukan lawatan ke objek-objek sejarah secara nasional.
Di Pulau Bangka, objek sejarah yang akan dikunjungi adalah Wisma Ranggam, Menumbing di Kabupaten Bangka barat serta beberapa tempat sejarah lainnya. Pesertanya adalah guru IPS dari seluruh Indonesia, yang diambil dua guru dari setiap provinsi, ada 74 guru SMP dan enam guru dari Babel, totalnya 80 orang.
Para peserta akan mengunjungi dua sekolah SMP yang menjadi model nasional bernuansa sejarah, SMP Negeri 1 Pangkalpinang dan SMP Negeri 1 Muntok.
kegiatan ini adalah untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada pada guru, karena sekarang ini guru menjadi agen perubahan penguatan karakter anak," ujarnya.
Karakter yang akan dibangun nantinya nilai-nilai kebangsaan yang ada di objek sejarah tersebut, yakni memunculkan nilai rasa persatuan dan nasionalisme, misalnya museum timah yang menjadi tempat persidangan para tokoh nasional dalam menentukan nasib bangsa, sehingga Pangkalpinang disebut Pangkal kemenangan.