Tanjungpandan, Belitung (ANTARA) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengajak petani di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggunakan pupuk organik karena dinilai baik digunakan untuk tanaman beserta hasil panen.
"Untuk mendorong petani menggunakan pupuk organik diperlukan demonstrasi atau contoh menggunakan pupuk organik dan juga hasilnya," kata Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Enny Sudarmonowati di Tanjung Pandan, Sabtu.
Menurut dia, memang tidak mudah mengajak petani beralih menggunakan pupuk organik, perlu dilakukan sosialisasi yang bertahap kepada petani mengenai keunggulan pupuk organik.
Selain itu juga diperlukan dukungan Pemerintah Daerah berupa imbauan serta program penggalakkan penggunaan pupuk organik di kalangan petani.
"Sehingga bisa bebas dari penggunaan pupuk kimia 60 hingga 80 persen dan lama-lama bisa mencapai 100 persen," ujarnya.
LIPI, sebutnya melalui Pusat Penelitian Biologi senantiasa menyebarluaskan informasi hasil-hasil penelitiannya guna mendukung prioritas nasional pengembangan pariwisata dan ketahanan pangan.
"Kami telah memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik dan pakan fermentasi sebanyak 109 kali di 26 provinsi," katanya.
Pupuk Organik Hayati (POH) memiliki keunggulan mampu menyuburkan secara alami, meningkatkan ketahanan terhadap hama dan penyakit serta memelihara kesehatan tanah.
"POH juga digunakan di lahan bekas galian tambang dan kami telah lakukan uji coba dk beberapa tempat," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Belitung, Sahani Saleh menyebutkan akan mendorong petani di daerah itu menggunakan pupuk organik, dikarenakan ketersediaan bahan organik di daerah itu cukup banyak.
"Ketersediaan bahannya banyak makanya kami berterimakasih atas bantuan alat teknlogi produksi POH dari LIPI yang akan membantu petani kami membuat pupuk organik nanti," katanya.***3***