Koba, Babel (ANTARA) - Korem 045/Garuda Jaya Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengajak kalangan pelajar untuk memaknai nilai Pancasila dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai bagian dari bela negara.
"Jadi bela negara tidak mesti diartikan harus angkat senjata, memaknai Pancasila itu adalah bela negara," kata Pasi Bhakti pada Korem 045/Garuda Jaya Bangka, Mayor Arh Tiyoso Y saat memberikan materi bela negara kepada pelajar asal Sultra yang tergabung dalam SMN 2019, Kamis.
Kegiatan SMN 2019 di Provinsi Bangka Belitung ini diselenggarakan secara bersama oleh tiga BUMN, yaitu PT Timah selaku PIC, PT Surveyor Indonesia dan Perum LKBN Antara selaku Co-PIC.
Sebanyak 23 pelajar asal Sulawesi Tenggara yang tergabung dalam SMN saat ini mengkuti kegiatan bela negara selama pada Kamis (15/8) dan Jumat (16/8) di Makorem 045/Garuda Jaya Bangka.
"Inti dari pelajaran bela negara dan wawasan kebangsaan itu adalah merawat NKRI, menjalin persatuan dan kesatuan, saling menghormati dan menghargai kendati terdiri dari berbagai suku bangsa," ujarnya.
Dalam kegiatan materi wawasan kebangsaan, para pelajar yang tergabung dalam SMN juga diminta untuk lebih disiplin, setia kawan, bersatu dan dapat menambah wawasan tentang kebangsaan.
Para siswa juga dikenalkan tentang fungsi dan tugas TNI dalam menjaga pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebanyak 23 pelajar asal Sultra tersebut tergabung dalam SMN 2019 yang akan mengikuti berbagai rangkaian kegiatan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Para pelajar itu akan mempelajari ragam budaya, adat, pendidikan dan ciri khas daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai kekayaan nusantara.