Pangkalpinang (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letnan Jenderal TNI Doni Monardo secara resmi menutup Jambore Nasional (Jamnas) Relawan Penanggulangan Bencana Indonesia 2019 yang sukses digelar selama tiga hari di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Dengan mengucap Alhamdulillahirobbil'alamin, Jamnas Relawan Penanggulangan Bencana Indonesia Tahun 2019 saya nyatakan ditutup," kata Doni Monardo saat menutup secara resmi Jamnas Relawan PB 2019 secara simbolis di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengaku bangga atas jerih payah dan kegigihan para relawan se-Indonesia itu.
Baginya, mereka adalah pejuang kemanusiaan yang berarti bagi masyarakat dan turut memajukan bangsa dan negara.
"Saya bangga kepada relawan yg bekerja tanpa pamrih. Kalian adalah pejuang kemanusiaan. Bangsa bisa maju karena terdiri dari pejuang-pejuang yang tangguh," ujarnya.
Mantan Komandan Jenderal Kopassus tu, kembali mengingatkan bahwa Indonesia berada dalam kawasan "ing of fire" yang membuat negara dengan 34 provinsi itu tak hanya kaya akan keindahan alam dan kesuburan tanah, akan tetapi juga sarat akan bencana alam, seperti gempa bumi, tsunami, dan erupsi gunung berapi.
Oleh karena itu, pihaknya berharap agar para relawan bisa menjadi pelopor penanggulangan bencana yang tangguh di setiap daerah dan selalu memberi contoh yang baik dimulai dari diri sendiri.
"Jadilah motor penggerak di setiap daerah. Jangan lelah berbuat terbaik untuk alam. Tidak ada alasan untuk tidak berbuat sesuatu," ujarnya.
Rangkaian Jamnas Relawan Penanggulangan Bencana Indonesia tahun ini dibuka pada Rabu (9/10) lalu oleh Bupati Belitung dan diikuti oleh relawan se-Indonesia.
Kegiatan yang dipusatkan di kawasan Pelangi Lake Resort Belitung itu, mengambil tema "Membangun Semangat Kebersamaan dan Kerelawanan untuk Pelestarian Alam Melalui Pendekatan Kultur Budaya".
"Selama tiga hari para relawan ikut serta dalam kegiatan yang mengarah pada pembentukan karakter relawan penanggulangan bencana Indonesia melalui pembinaan mental dan spiritual, wawasan kebangsaan dan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi, persaudaraan dan persahabatan, peningkatan keterampilan dan aksi kepedulian kepada masyarakat," katanya.
Ia menambahkan jenis kegiatannya, meliputi materi desk relawan PB, pembuatan jalur evakuasi, penulisan melalui media sosial, kerja bakti seperti Relawan Goes to Village, bersih-bersih pantai, penanaman pohon, kegiatan wisata yang hampir keseluruhannya dijadikan lomba antarrelawan ditambah lomba cerdas cermat dan yel-yel.
Rangkaian acara penutupan tersebut diakhiri dengan acara ramah tamah dan jamuan makan malam Kepala BNPB dan Bupati Belitung bersama relawan penanggulangan bencana se-Indonesia sekaligus menjadi puncak acara yang diselingi pembagian tropi dan plakat bagi pemenang lomba di Pendopo Pantai Tanjung Kelayang.
Berita Terkait
Peresmian sumur bor di Desa Batu Belubang
24 menit lalu
KPU Belitung ajukan penggantian surat suara rusak
37 menit lalu