Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melakukan antisipasi terhadap kemungkinannya adanya pedagang pasar yang melakukan praktik penimbunan sembilan bahan pokok (sembako).
"Sejauh ini tidak ada pedagang nakal yang melakukan praktik penimbunan dan spekulasi harga, kalau ditemukan tentu kita bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk menindaknya," kata Kepala Disperindagkop Bangka Tengah, Kaharuddin di Koba, Senin.
Ia menjelaskan, tim Satgas Pangan secara rutin turun ke lapangan mengecek kondisi harga dan ketersediaan stok bahan kebutuhan pokok.
"Apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru, sejumlah harga kebutuhan pokok cenderung naik maka harus diantisipasi dari sekarang," ujarnya.
Ia mengatakan, spekulasi harga dan penimbunan stok merupakan praktik yang bisa membuat harga melonjak tajam.
"Praktik spekulasi dan penimbunan stok bisa memicu melonjaknya harga, maka harus diantisipasi dari awal," ujarnya.
Ia menjelaskan, kondisi harga sejumlah kebutuhan pokok di Bangka Tengah masih relatif stabil menjelang Natal dan Tahun Baru.
"Memang ada sebagian komoditas pokok mengalami kenaikkan harga, di antaranya bawang merah dan bawang putih namun masih dalam ambang batas wajar," ujarnya.
Bawang merah naik dari harga Rp36.000/kilogram menjadi Rp44.000/kilogram dan bawang putih naik dari harga Rp55.000/kilogram menjadi Rp60.000/kilogram.
Sementara kebutuhan pokok lainnya di antara beras, telur, gula, minyak goreng dan daginh masih stabil.
Harga daging masih dijual kisaran Rp110.000 hingga Rp120.000/kilogram, demikian juga harga sayur mayur masih stabil.