Sungailiat, Bangka (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, fokus menangani sampah di masyarakat terutama di aliran sungai karena dapat mengakibatkan bencana banjir.
"Persoalan sampah menjadi perhatian dan penanganan serius baik dilakukan oleh petugas kebersihan maupun peran masyarakat," kata Bupati Bangka, Mulkan di Sungailiat, Kamis seusai memeriksa kendaraan operasional penanggulangan bencana.
Bupati minta masyarakat di daerah rawan banjir, untuk tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menyumbat kelancaran aliran air.
"Dari prediksi BMKG, potensi hujan masih akan terjadi sampai akhir April 2020 mendatang," kata bupati.
Ancaman terbesar dengan curah hujan tinggi kata bupati, akan mengancam gangguan banjir bahkan pitung beliung dan tanah longsor.
"Saya minta semua ancaman gangguan banjir dapat dicegah dan ditangani secara terpadu terutama dari masyarakat desa sampai perkotaan," ujar bupati.
Bupati optimistis dengan terbentuknya Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) merupakan bentuk komitmen pemerintah yang didukung oleh semua pemangku kepentingan dalam melakukan penanggulangan ancaman bencana alam.
Sarana pendukung dalam pencegahan penanggulangan bencana alam kata bupati, mendapat dukungan penuh dari TNI Polri, Basarnas dan Satpol PP.
Sementara Kapal Bidang Ketertiban umum dan Ketentraman masyarakat, Satpol PP Kabupaten Bangka, Adit mengatakan, pihaknya menerjukan kurang lebih 60 personel polisi Pamong Praja dan 20 petugas pemadam kebakaran.
"Kami sudah menyiapkan 60 personel Satpol PP dan 20 petugas pemadam kebakaran untuk mendukung kelancaran kegiatan operasi Aman Nusa II 2020," demikian Adit.