Bongkar muatan kapal logistik di Bangka Belitung turun 5,16 persen

Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat volume bongkar barang muatan kapal logistik di sejumlah pelabuhan Babel pada Maret 2020 sebanyak 199,74 ribu ton atau turun 5,16 persen dibandingkan bulan sebelumnya mencapai 210,61 ribu ton.

"Penurunan bongkar muatan kapal tersebut karena menurunnya jumlah barang yang dibongkar di Pelabuhan Pangkalbalam sebesar 15 persen dan Pelabuhan Tanjungpandan 15,98 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel, Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami di Pangkalpinang, Babel, Rabu.

Ia mengatakan penurunan bongkar sembako dan kebutuhan masyarakat lainnya hanya terjadi di Pelabuhan Pangkalbalam dan Tanjungpandan yang merupakan pelabuhan terbesar di Pulau Bangka dan Belitung. Sebaliknya, Pelabuhan Manggar, Dendang, Belinyu, dan Pelabuhan Tanjung Kalian mengalami peningkatan volume barang yang dibongkar.

"Apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu (Januari-Maret 2019) jumlah barang yang dibongkar di seluruh pelabuhan tercatat meningkat sebesar 5,28 persen," katanya.

Baca juga: NTP Bangka Belitung turun 2,73 persen terdampak COVID-19

Sementara itu, volume barang yang dimuat di pelabuhan pada Maret 2020 meningkat 11,79 persen. Persentase kenaikan tertinggi volume barang yang dimuat terjadi di pelabuhan lainnya sebesar 63,84 persen, Pelabuhan Manggar, Dendang dan Pelabuhan Belinyu.

"Apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu jumlah barang yang dimuat di seluruh pelabuhan tercatat naik sebesar 11,77 persen," katanya.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pangkalbalam Izuar mengatakan pihaknya memprioritaskan bongkar dan sandar kapal-kapal bermuatan sembako guna menjaga stabilitas stok dan harga sembako selama pendemi COVID-19 dan Hari Raya Idul Fitri.

"Selama pendemi COVID-19 ini, kita hanya memperbolehkan aktivitas kapal-kapal bermuatan logistik, sementara kapal penumpang tidak lagi diperbolehkan beroperasi untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus corona ini," katanya.