Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden KH Prof Dr Ma'ruf Amin mendorong Universitas Terbuka dapat meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi yang saat ini masih di bawah 40 persen.
"Saat ini APK pendidikan tinggi kita masih di bawah 40 persen. Oleh karena itu, dengan adanya UT yang merupakan pelopor dalam pendidikan jarak jauh (PJJ), dapat mendorong agar APK dapat menjadi lebih baik lagi," ujar Ma'ruf dalam sambutannya pada wisuda daring UT yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa.
Wapres menyoroti produktivitas tenaga kerja Indonesia yang hanya sekitar 26.000 Dolar AS atau seperlima dari Singapura. Untuk itu, perlu upaya untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia agar dapat berkompetisi secara global.
"Kita memiliki tanggung jawab yang besar dalam upaya mendorong semakin banyak akses untuk pendidikan tinggi," ujar dia.
Wapres menjelaskan PJJ yang diterapkan UT sangat cocok diterapkan untuk pembelajaran pada masa pandemi COVID19. UT telah lama menyelenggarakannya PJJ sebelum pandemi.
Perguruan tinggi yang berbasis PJJ tersebut, lanjut Wapres, cocok diterapkan karena biayanya terjangkau dan kualitasnya terjamin.
"Kami harap UT terus melakukan upaya penyempurnaan kualitas pendidikan dengan membekali mahasiswa dengan kompetensi teknis dan nonteknis. Kombinasi antara kompetensi teknis dan nonteknis tersebut sangat diperlukan," kata dia.
Wapres juga berpesan agar perguruan tinggi menyisipkan bahan ajar mengenai ideologi negara, yakni Pancasila. Selain pemantapan ideologi, juga pengesahan dan penguatan karakter mahasiswa agar menempatkan kepentingan masyarakat yang utama dibandingkan kepentingan pribadi.
"Pendidikan karakter yang mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan budaya bangsa, serta tolong-menolong dan menjadi sikap serta cara pandang yang sesuai dengan budaya bangsa," ucap Wapres.
Sementara Rektor Universitas Terbuka Prof Ojat Darojat mengatakan UT kini semakin memantapkan diri sebagai institusi atau perguruan tinggi jarak jauh (PTJJ).
Oleh karena itu, lanjut Ojat, inovasi teknologi PJJ harus terus dikembangkan.
"UT telah bertransformasi menjadi PTJJ yang modern dengan capaian dan terobosan yang memungkinkan pelaksanaan PJJ lebih luwes dan terjangkau," katanya.
Saat ini, UT juga menjadi rujukan perguruan tinggi dalam melakukan PJJ. UT bekerja sama dalam membantu perguruan tinggi lain dalam menyelenggarakan PJJ, terutama pada masa pandemi COVID-19.