Pangkalpinang (Antara Babel) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sarjulianto mengatakan, pembangunan Jembatan Baturusa II Ketapang di Kota Pangkalpinang, ditargetkan selesai pada Juli 2015.
"Kami targetkan pada Juli 2015 pembangunan sudah selesai. Saat ini pembangunan sudah mencapai 80 persen," ujarnya di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan, dalam pembangunan tersebut tidak ditemui kendala berarti yang dapat mengganggu proses pembangunan jembatan sepanjang 740 meter tersebut. Kontraktor melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan yang ditetapkan.
"Kendala secara teknis tidak ada, namun mungkin di perizinan kementerian karena dengan adanya jembatan tersebut, kami harus memindahkan alur kapal. Kami harus meminta izin dari Kementerian Perhubungan dan sekarang dalam proses pengurusannya," katanya.
Ia menjelaskan, kehadiran jembatan dengan tinggi 15 meter tersebut memiliki banyak manfaat bagi Provinsi Bangka Belitung. Dengan adanya jembatan tersebut, akan terbuka sebuah kawasan baru untuk permukiman penduduk.
"Nanti dikawasan sana akan ramai. Jembatan juga memperpendek jarak tempuh antara Kota Pangkalpinang dengan Kabupaten Bangka, menyebarkan penduduk dari kota dan status tanah akan meningkat. Saya yakin di kawasan sekitar jembatan akan berkembang," ujarnya.
Untuk itu, ia berharap pembangunan jalan lintas timur yang akan menghubungkan Kabupaten Bangka dengan Kota Pangkalpinang dapat diselesaikan, sehingga saat jembatan beroperasi, langsung dapat terkoneksi dengan jalan lintas timur.
Jembatan Baturusa II dibangun dengan dana APBD Provinsi Bangka Belitung sebesar Rp415 miliar. Jembatan sepanjang 740 meter dan tinggi 15 meter ini menyambungkan Ketapang Kota Pangkalpinang dengan Desa Air Anyir, Kabupaten Bangka. Jembatan ini direncanaklan menjadi ikon Provinsi Bangka Belitung karena merupakan satu-satunya jembatan di Asia Tenggara yang mengadopsi teknologi "bascule" dari Inggris. Sistem 'bascule' atau sistem naik-turun dioperasikan secara manual dan otomatis.
