Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin mengatakan polisi jangan mudah percaya dengan alasan gila dari pelaku penusukan Syekh Ali Jaber kemudian aparat tidak melanjutkan pengusutan kasus kekerasan terhadap ulama tersebut.
"Polri jangan terlalu mudah percaya dengan pengakuan orang tua pelaku bahwa pelaku sudah empat tahun mengalami gangguan kejiwaan," kata Din kepada wartawan, Selasa.
Ia mengatakan terdapat kesaksian banyak pihak yang beredar luas di media sosial bahwa tersangka AA tidak gila seperti sering bermain media sosial, muncul di tempat umum sebagai orang waras dan contoh lainnya.
Baca juga: Alasan apapun tidak akan membenarkan tindakan penusukan Syekh Ali Jaber
Polisi, kata dia, jangan meremehkan kesaksian-kesaksian tersebut dan tidak boleh menganggap remeh.
"Tidaklah masuk akal sehat jika ada seorang gila merencanakan suatu perbuatan dengan mendatangi sebuah acara berpakaian rapih dengan sengaja membawa pisau dan kemudian menuju sasaran tertentu kecuali ia adalah seseorang yang waras dan patut diduga merupakan suruhan dari pihak yang memiliki tujuan tertentu," katanya.
Baca juga: Syekh Ali Jaber minta umat Islam tidak terprovokasi
Maka, Din mendesak Polri mengusut tuntas kasus penusukan itu dan menyingkap jika ada dalang di balik tindakan kekerasan itu.
"Kami meyakini bahwa tindakan penikaman itu adalah bentuk kriminalisasi terhadap ulama/tokoh Islam dan dirasakan merupakan bagian dari skenario terorisasi terhadap ulama dan tokoh Islam," katanya.
Baca juga: Jangan tergesa hentikan kasus penusukan Syekh Ali Jaber karena alasan pelaku ODGJ
Baca juga: Azis Syamsuddin minta Polri ungkap motif penyerangan Syekh Ali Jaber
Berita Terkait
Din Syamsuddin nilai IUP ormas positif, dengan beberapa catatan khusus
4 Juni 2024 16:25
Din Syamsuddin siap turun ke jalan jika MUI dibubarkan
22 November 2021 20:30
Din Syamsuddin dkk cabut perkara uji UU COVID-19
24 Agustus 2020 11:38
MUI desak pembahasan RUU HIP dihentikan secara permanen
17 Juni 2020 17:53
MUI ajak umat berdoa serentak agar dibebaskan dari wabah COVID-19
11 Mei 2020 08:52
Din Syamsuddin: sudah saatnya Indonesia nyatakan darurat Wabah COVID-19
12 Maret 2020 08:24