Pangkalpinang (ANTARA) - Tinskubator PT Timah Tbk membantu pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk meningkatkan kualitas produksi ikan asin yang berstandar ekspor, guna mendorong perekonomian masyarakat pesisir daerah itu.
"Saat ini, kita sedang melakukan pengembangan dan pembinaan UMKM di dua desa sentra produksi ikan asin di Pulau Bangka dan Belitung," kata Projek Leader Tim Tinskubator PT Timah Tbk, Akbar Riandi di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan pembinaan dan pelatihan kepada pelaku UMKM ikan asin di Desa Batu Belubang Kabupaten Bangka Tengah dan Tanjung Bingga Belitung ini, karena potensi ikan asin di Bangka Belitung sangat besar belum terkelola dengan baik dan pemasarannya juga bersifat lokal.
"Selama ini, ikan asin ini masih dikelola secara tradisional dan dikemas secara sederhana, sehingga belum menimbulkan nilai tambah untuk peningkatan ekonomi masyarakat," ujarnya.
Oleh karena itu, Tim Tinskubator melakukan pelatihan peningkatan kualitas produk dan memperkenalkan informasi teknologi (IT) kepada pelaku UMKM, agar mereka bisa memperkenalkan produk ikan asin secara daring.
Selain itu, pemasaran produk berbasis digital ini juga akan memperluas pemasaran produk ikan asin dan tentunya sangat membantu pelaku UMKM memasarkan produk di tengah pendemi COVID-19.
"Selama ini, ibu-ibu UMKM ini dalam membuat ikan asin belum mengetahui takaran garam, tingkat kekeringan ikan dan dikemas dalam kantong plastik kresek, sehingga belum memenuhi standar pasar dalam dan luar negeri," katanya.
Menurut dia potensi ikan asin di Bangka Belitung sangat besar dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir di tengah pendemi COVID-19, karena mata pencarian masyarakat di provinsi kepulauan didominasi sebagai nelayan dan hasil penangkapan ikan yang sangat banyak.
"Kita ingin ikan asin ini naik kelas dan memiliki nilai tambah terhadap pendapatan keluarga masyarakat nelayan daerah ini," ujarnya.
Ia berharap dengan adanya pembinaan dan pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia pelaku UMKM dalam memproduksi ikan asin ini.
"Kalau disegi rasa ikan asin Bangka Belitung ini tidak kalah dengan ikan asin daerah lainnya yang telah masuk pangsa ekspor, karena ikannya berbahan baku ikan segar," ujarnya.
Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan mengatakan Tinskubator merupakan upaya PT Timah yang berkolaborasi dengan para penggiat ekosistem digital Indonesia.
"Melalui program ini diharapkan akan memunculkan banyak inovasi produk baru bagi pelaku usaha UMKM, serta meningkatkan pemanfaatan teknologi dengan semangat kearifan lokal," katanya.