Pangkalpinang (ANTARA) - Tinskubator mengeksplor keindahan Kampong Reklamasi Desa Air Jangkang Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi destinasi wisata baru, sehingga dapat menggerakkan perekonomian masyarakat di pulau penghasil bijih timah itu.
"Kita berharap kegiatan ini dapat lebih meningkatkan kunjungan wisatawan ke kampong reklamasi PT Timah Tbk ini," kata Projek Leader Tim Tinskubator, Akbar Riandi di Kampong Reklamasi Air Jangkang, Sabtu.
Ia mengatakan Kampung Reklamasi Air Jangkang seluas 31 hektare di Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka ini bukan sekedar reklamasi, tetapi ini sesuatu hal yang luar biasa menjadikan lahan bekas tambang menjadi kawasan hijau sekaligus sebagai tempat edukasi, Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) yang memelihara serta menyelamatkan satwa liar serta satwa selundupan yang akan diperjualbelikan.
"Kita promosikan ekowisata di rampung reklamasi ini, sebagai bentuk dukungan generasi milenial memajukan pariwisata di daerah ini," ujarnya.
Menurut dia kegiatan eksplor dan perkemahan di Kampong Reklamasi Air Jangkang ini juga sebagai upaya membangun kekompakkan antartim Tinkubator untuk mendukung pertumbuhan startup baru yang mampu menghasilkan produk berbasis kearifan lokal dalam menggerakkan ekonomi masyarakat.
"Kita berharap dengan adanya kekompakan antar-anggota Tinskubator ini bisa lebih optimal membantu masyarakat khusus pelaku usaha kecil kuliner, kerajinan dan pariwisata mempromosi potensi yang ada di daerah ke berbagai penjuru dunia," katanya.
Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan mengatakan Tinskubator merupakan upaya PT Timah yang berkolaborasi dengan para penggiat ekosistem digital Indonesia.
"Melalui program ini diharapkan akan memunculkan banyak inovasi produk baru bagi pelaku usaha UMKM, serta meningkatkan pemanfaatan teknologi dengan semangat kearifan lokal," katanya.
Menurut dia kegiatan perkemahan di Kampong Reklamasi Air Jangkang ini diharapkan dapat lebih mengeksplor dan memperkenalkan ekowisata di kawasan reklamasi ini.
Kampoeng Reklamasi Air Jangkang merupakan salah satu proyek rehabilitasi lingkungan PT Timah, dimana pada 2013 diawali ujicoba penanaman tanaman kemiri sunan sebagai tanaman bioenergi seluas enam hektare, 2014 ujicoba penggunaan mikoriza (sejenis fungi/jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman/pohon sehingga tanaman lebih optimal menyerap hara dalam tanah). Ujicoba ini pada tanaman sengon dan karet seluas 14 hektare.
Selanjutnya, pada 2015 penanaman tanaman kehutanan dan ujicoba penanaman buah naga seluas 2,2 hektare, 2016 pertengahan dimulai pembangunan Kampoeng Reklamasi diawali dgn penataan lahan, penanaman tanaman buah dan tanaman endemik Pulau Bangka yaitu Pelawan, 2017 penyusunan masterplan kampoeng reklamasi dan perluasan penanaman tanaman buah-buahan dan hortikultura lainnya.
Pada 2018 PT Timah berkerja sama dengan yayasan Animal Lovers of Bangka Island (ALOBI) dalam hal pengembangan Pusat Penyelamatan Satwa dan 2019 perluasan enam hektare untuk penanaman tanaman buah dan pemanfaatan kolong yaitu, budidaya ikan, kerjasama dengan Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan Palembang di kawasan ini.
"Tinskubator siap menjadi tempat dalam memulai dari validasi ide, manajemen sumber daya manusia, proyeksi keuangan, Prototype Produk hingga ke Produksi dan pada Goals akan di terima pasar dan berdampak secara sosial ekonomi bagi masyarakat," kata Anggie.