Pangkalpinang (ANTARA) - Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan 11.684 orang, terdiri atas pejabat publik dan tenaga kesehatan di daerah itu, telah disuntik Vaksin Sinovac COVID-19 guna mencegah dan menekan peningkatan kasus penyebaran virus corona jenis baru itu.
"Selama 22 hari vaksinasi ini, kami sudah menyuntikkan vaksin kepada 11.684 pejabat publik dan tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam menangani kasus COVID-19," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel Andi Budi Prayitno di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan berdasarkan data terbaru pada Sabtu (6/2) malam, jumlah tenaga kesehatan dan pejabat publik yang telah divaksin Sinovac sebanyak 11.684 orang dari target sasaran awal 13.174 orang. Mereka tersebar di kabupaten/kota, yaitu Kota Pangkalpinang 3.043 orang, Bangka 3.685 orang, Belitung 1.437 orang.
Realisasi vaksinasi COVID-19 di Bangka Selatan sebanyak 872 dari target 1.259 orang, Bangka Barat sebanyak 1.039 dari target awal 1.558 orang, Bangka Tengah sebanyak 940 dari target 1.353 orang dan Kabupaten Belitung Timur sebanyak 668 dari sasaran awal 1.174 orang tenaga kesehatan.
"Kegiatan vaksinasi ini akan terus dilakukan sepanjang 2021 hingga 2022 untuk mewujudkan kekebalan tubuh dari serangan COVID-19, sekaligus diharapkan dapat mengurangi penularan COVID-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat virus corona," katanya.
Dia menjelaskan meskipun vaksinasi COVID-19 sudah diberikan, tidak berarti bahwa orang yang sudah divaksin boleh mengabaikan protokol kesehatan.
"Bagaimana pun kita tetap harus menjaga diri dari potensi terpapar COVID-19 dan kemungkinan bahwa virus ini telah beradaptasi atau bermutasi, mengingat saat ini penularan virus tidak lagi didominasi oleh kasus impor, namun sudah terjadi kasus transmisi lokal yang cukup banyak," katanya.
Oleh karena itu, katanya, masyarakat harus lebih peduli dengan meningkatkan kewaspadaan dini dari penularan virus.
"Kita tak boleh lengah, bahkan panik, harus tetap awas, waspada dan juga peduli dalam mencegah serta memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini," katanya.