Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mewajibkan eksportir lada putih untuk mengekspor komoditas itu melalui Pelabuhan Pangkalbalam agar data ekspor komoditas perkebunan khas daerah itu sinkron dengan volume yang keluar.
"Kami mengharapkan para eksportir tidak mengirimkan lada melalui daerah lain, tetapi langsung dari Babel," kata Dirut Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Babel, Prof. Saparudin MT.PHd di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan ekspor langsung dari Pelabuhan Pangkalbalam ini sebagai tindak lanjut dari instruksi Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan yang mengharuskan eksportir mengekspor lada putih dan hasil pertanian, perkebunan lainnya dari pelabuhan di Babel.
Pembenahan ekspor komoditas itu juga telah dimulai dari instruksi Gubernur Erzaldi tentang operasionalisasi 24 jam Pelabuhan Pangkalbalam yang juga sudah dilayangkan kepada PT Pelindo II Pangkalbalam dan Perusahaan Bongkar Muat (PBM) di Babel.
"Ini penting,karena kami sinyalir ekspor lada tidak melalui Kantor Pemasaran Bersama (KPB) dan tanpa menggunakan IG (Indikasi Geografis) lada Babel. Karena itu BUMD Bangka Belitung lakukan rapat konsolidasi dan sinkronisasi data perdagangan lada Muntok White Pepper, ekspor dan antar pulau," ujarnya.
Menurut dia eksportir harus mendukung penuh program Gubernur Babel tentang ekspor komoditi lada agar dilakukan langsung dari Babel dan menghindari pengiriman antarpulau.
"Kalau tidak dikirim dari sini (Babel), output data ekspor komoditas asal Babel rendah. Jika ekspor dari tempat lain, orang lain yang dapat untungnya, kita malah kecil, padahal komoditasnya dari kita. Ini yang kami harapkan bisa disamakan persepsinya dengan para eksportir," katanya.
Ia menduga banyaknya lada yang keluar dari Babel tanpa melalui IG dan KBM membuat data ekspor Babel tidak sinkron dengan jumlah komoditas yang keluar, sehingga konsolidasi yang digelar kemarin perlu dilakukan dengan melihat data dari eksportir pada 2020, di mana eksportir masih kerap melakukan ekspor dari Prosedur Operasional Baku (POB) daerah lain seperti Lampung, Jakarta, dan daerah lainnya.
Data ekspor komoditas Babel yang langsung dilakukan dari POB Babel sangat penting untuk menambah alokasi dana pusat untuk pengembangan daerah.
"Selama ini, ekspor Babel selalu terdata kecil, sedangkan faktanya komoditas yang keluar dari Babel cukup besar, seperti udang, yang dikirim antarpulau kemudian ekspornya dilakukan dari POB Lampung. Data BPS pun menunjukkan ekspor Babel kecil, padahal kita miliki produksi sawit, karet, dan lainnya yang cukup tinggi," tekannya.
Berita Terkait
Bumdesma Airgegas akan ekspor 300 kilogram lada putih ke Prancis
10 Juni 2024 19:23
Ekspor lada putih Bangka Belitung naik jadi 4.000 ton
26 Januari 2024 09:30
Pemkab Belitung mendorong petani membidik pasar ekspor
7 Februari 2023 10:02
BI Bangka Belitung fasilitasi UMKM binaan ekspor lada ke Australia dan Filipina
7 Februari 2023 09:20
Produksi Lada di Kabupaten Belitung Semakin Pesat, Petani Sasar Peluang Ekspor
1 Februari 2023 16:17
Bangka Belitung ekspor perdana lada putih ke Korea Selatan
30 Desember 2022 13:19
BKP: Babel ekspor 1.843 ton lada putih ke-14 negara
30 Desember 2022 09:58
Babel ekspor perdana 120 kg lada putih ke Korea Selatan
29 Desember 2022 22:27