Muntok (Antara Babel) - Kota Muntok, Kepulauan Bangka Belitung perlu menggelar hari tanpa kendaraan atau yang biasa disebut "car free day" secara berkala untuk menumbuhkan ekonomi kreatif di ujung barat Pulau Bangka tersebut.
"Belum tumbuhnya sektor ekonomi kreatif di daerah itu kemungkinan karena belum adanya wadah yang bisa menampung ekspresi para pelaku sektor itu, melalui "car free day" kami yakin akan mampu menjadi salah satu pemicunya," ujar Warga Belolaut, Andi di Muntok, Senin.
Ia mengatakan, kegiatan "car free day" sudah banyak tumbuh di daerah lain dan terbukti cukup efektif menumbuhkan ekonomi kreatif warga setempat.
"Selain itu, usaha kecil dan menengah juga akan terbantu pemasarannya, kami yakin jika acara tersebut bisa digelar di Bangka Barat maka ekonomi masyarakat akan tumbuh lebih cepat," kata dia.
Menurut Andi, melalui kegiatan seperti itu diharapkan juga bisa menjadi salah satu hiburan alternatif yang menyehatkan seiring minimnya acara hiburan yang diselenggarakan di daerah itu.
"Pemkab perlu lebih kreatif lagi dalam menyusun agenda kegiatan seperti itu agar perputaran uang tetap ada di daerah itu, tidak disetor ke luar daerah setiap akhir pekan," kata dia.
Warga Muntok lainnya, Puji (35) mengatakan selama ini warga setempat lebih suka ke luar daerah setiap akhir pekan, seperti ke Pangkalpinang atau menyeberang ke Palembang yang memiliki variasi hiburan lebih banyak.
"Mereka lebih memilih ke luar daerah karena bisa mencari alternatif hiburan yang beragam, kalau di daerah itu hanya terbatas, paling-paling duduk-duduk di pantai atau lokasi wisata sejarah," kata dia.
Menurut dia, lokasi wisata di Muntok perlu dilengkapi dengan fasilitas dan kegiatan penunjang agar warga yang datang ke lokasi tersebut tidak jenuh.
"Bisa saja di lokasi wisata setiap Minggu digelar pentas seni rakyat seperti campak, dambus, silat atau seni modern lain agar pengunjung tidak jenuh," kata dia.
Ia berharap pemkab melalui dinas terkait lebih kreatif membaca keinginan pengunjung dan memfasilitasinya agar jumlah kunjungan wisata semakin meningkat.
"Dengan berbagai alternatif kegiatan yang digelar, kami yakin warga setempat akan memanfaatkan kegiatan dengan membuka usaha sesuai kebutuhan pengunjung," kata dia.
