Pangkalpinang (ANTARA) - Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tokoh agama dan masyarakat se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sepakat 13 kesepakatan dalam pengendalian penularan serta COVID-19 selama Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.
"Kesepakatan bersama ini dilakukan, karena terjadi kenaikan kasus Covid-19 yang cukup tinggi," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan usai menandatangani 13 butir kesepakatan bersama pengendalian COVID-19 di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan 13 butir kesepakatan bersama pengendalian COVID-19 menjelang dan selama Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, yaitu pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat dalam setiap kegiatan dan aktivitas, pembatasan kegiatan buka bersama, pemberlakuan pelarangan mudik lokal antar Bangka ke Belitung dan sebaliknya.
Kegiatan posko-posko pemantauan, penyekatan, serta tempat karantina adalah tugas bersama. Pelaksanaan zakat fitrah sebaiknya dilaksanakan dari pintu ke pintu oleh petugas zakat, peniadaan kegiatan takbir keliling, pelaksanaan Shalat Idul.Ffitri 1 Syawal 1442 Hijriah boleh dilaksanakan di masjid atau lapangan terbuka dengan menerapkan prokes yang ketat.
Selanjutnya, khotbah ldul Fitri dibatasi maksimal 15 menit dan para khatib diimbau untuk menyisipkan materi tentang pentingnya mematuhi prokes Covid-19, masyarakat dilarang melaksanakan kegiatan nganggung pada saat selesai Salat Idul Fitri, pejabat dilarang untuk melaksanakan Open House.
Pembatasan jumlah pengunjung di tempat wisata dan tempat-tempat umum sebanyak 50 persen dari kapasitas pengunjung, pembatasan jam operasional kafe, restoran, dan tempat-tempat umum sampai pukul 22.00 WIB dan pemantauan aktivitas pengunjung di pasar, mall, outlet-outlet, serta tempat keramaian lainnya.
"Kami berharap dengan lahirnya kesepakatan bersama ini pertumbuhan ekonomi berbanding lurus dengan penurunan kasus Covid-19 di Babel," katanya.
Ia menegaskan pada prinsipnya dengan lahirnya kesepakatan ini, masyarakat sehat, ekonomi tumbuh.
"Nantinya akan didirikan posko yang akan difasilitasi pelaksanaan rapid antigen di tempat-tempat wisata," katanya.*