Sungailiat,Bangka (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depati Bahrin Sungailiat Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyediakan layanan konseling bagi pasien COVID-19 guna mendorong semangat pasien sehingga mampu meningkatkan imunitas tubuh yang bersangkutan.
Direktur RSUD Depati Bahrin, dr.Yogi Yamani di Sungailiat melalui pesan resmi Rabu mengatakan, layanan konseling diberikan mengingat terdapat sejumlah pasien COVID-19 yang dirawat mengalami kecemasan dan ketakutan berlebihan, kondisi yang berlebihan tersebut berdampak buruk terhadap imunitas pasien.
"Diketahui imunitas tubuh kata dia, sangat diperlukan bagi pemulihan kesehatan bagi pasien COVID-19" katanya.
Dia mengatakan, banyak pasien yang merasa ketakutan dan cemas sehingga merasakan seolah-olah sesak nafas, padahal bisa saja diakibatkan dari paru paru yang bekerja keras dari efek ketakutan. Sikap waspada hal yang wajar asalkan tidak berlebihan.
Menurutnya, layanan konseling dilakukan dengan cara memberikan kesempatan antar pasien COVID-19 untuk saling berbagi cerita sehingga memberikan ketenangan dan motivasi bagi mereka.
"Kita bisa menguatkan pasien secara emosionalnya mendorong dalam diri pasien tetap semangat sehingga muncul kepercayaan diri dengan menguatkan pemikiran "aku harus sembuh", membantunya dengan konselor serta adanya pendampingan seusia dengan pasien," jelasnya.
Selain layanan konseling, pihak RSUD Depati Bahrin juga memberikan layanan terapis Self Hypnosis bagi pasien COVID-19.
Terapi self hypnosis merupakan suatu cara yang bermakna dalam bereaksi terhadap stres agar efeknya netral dan respon yang muncul adalah respon rileks. Terapi ini merupakan suatu cara tercepat dan mudah dalam menghasilkan relaksasi
Kepala Bidang Keperawatan RSUD Depati Bahrin Jum Panata menyampaikan layanan konseling dan terapi self hypnosis bagian dari asuhan dan perawat dimana setiap perawat dituntut memberikan pelayanan dan pendampingan yang nyaman bagi para pasien.
"Pelayanan yang berikan ini sebagian kami berikan secara individu ataupun kelompok disesuaikan dengan kondisi pasien dan ruangan. Kami juga rutin mengajak pasien untuk senam untuk mengisi waktu dengan hal positif," ujar Jum Panata.