Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional Turki Senol Gunes menyatakan tidak akan mundur dari jabatannya walau Pasukan Bulan Sabit Bintang itu gagal total dalam Euro 2020.
Kiprah Turki terhenti di babak penyisihan grup setelah kalah 1-3 dari Swiss dalam laga pemungkas di Baku, Azerbaijan, Minggu waktu setempat (Senin WIB), membuat mereka berakhir tanpa meraih satu poin pun di dasar klasemen akhir Grup A.
Kendati mengaku bertanggung jawab atas hasil buruk Euro 2020, Gunes menyatakan tidak terbersit rencana mundur sembari menyalahkan banyak hal atas penampilan Turki, termasuk media.
"Saya bertanggung jawab atas ini. Saya tidak terpikirkan untuk mundur, kegagalan ini harus dibayar, tapi media juga bertanggung jawab, demikian juga manajemen serta tim kepelatihan," ujar Gunes selepas laga dilansir Reuters.
"Para pemain dan kesalahan individual juga bertanggung jawab. Sebelum turnamen kami diharapkan tampil di final dan sekarang kami dikritik begitu pedas," ujarnya menambahkan.
Gunes bahkan dengan percaya diri menyatakan bahwa tim Turki saat ini bakal punya pondasi kuat untuk meraih kesuksesan dalam satu dasawarsa ke depan.
"Tim muda ini akan memperlihatkan capaiannya dalam 10 tahun ke depan untuk sepak bola Turki, tapi kami paham bahwa performa sepanjang turnamen ini sangat tidak bisa diterima," ujarnya.
"Ini ujian besar bagi kami, tapi terkadang kegagalan menghadirkan lebih banyak pengalaman ketimbang kesuksesan," tutup Gunes.
Sejak 2019 Gunes memulai tenor kepelatihannya di timnas Turki, mengikuti tenor pertamanya pada 2000-2004.
Gunes merupakan sosok yang bertanggung jawab membawa Turki menempati peringkat ketiga dalam Piala Dunia 2002 dan hal itu membuatnya dinobatkan sebagai Pelatih Terbaik UEFA 2002.
Namun, Gunes didepak oleh federasi sepak bola Turki, TFF, dari kursi pelatih timnas menyusul kegagalan lolos ke babak utama Euro 2004.