Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan memrioritaskan distribusi bantuan 11.000 oksigen konsentrator bantuan dari Singapura untuk memenuhi kebutuhan pasien COVID-19 yang saat ini sedang menjalani perawatan di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Pulau Jawa dan Bali.
"Bantuan oksigen dari Singapura baru kita terima kemarin, Selasa (13/7). Segera kita distribusikan menuju berbagai fasilitas pelayanan kesehatan, terutama rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jawa dan Bali," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi yang dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Rabu siang.
Ia menjelaskan bantuan itu merupakan bentuk dari rasa kepedulian dan persaudaraan Indonesia dan Singapura dalam upaya menanggulangi pandemi COVID-19.
Peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia saat ini, kata Siti Nadia, memerlukan kecepatan penanganan kesehatan khususnya bagi mereka yang membutuhkan perawatan di rumah sakit pada zona merah. "Pengiriman selanjutnya direncanakan secara bertahap setiap pekan," katanya.
Sementara itu dalam keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) diinformasikan bantuan 11 ribu oksigen konsentrator (OC) itu digagas oleh Yayasan Temasek dan 15 perusahaan Indonesia dan Singapura dalam bentuk donasi peralatan medis.
Hingga 13 Juli 2021, Yayasan Temasek bersama dengan 15 perusahaan Indonesia dan Singapura sudah mengumpulkan 11 ribu oksigen konsentrator untuk Indonesia. Sebanyak 1.500 unit dari bantuan itu diberangkatkan dari Shanghai dan tiba di Jakarta pada Selasa (13/7).
Upacara penyerahan bantuan ini dilakukan di Beijing dengan disaksikan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk RRT Djauhari Oratmangun di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing.
Ada pun 15 perusahaan Indonesia dan Singapura yang berkolaborasi dengan Yayasan Temasek dalam pemberian donasi kali ini yaitu Bakti Barito Foundation, Cikarang Listrindo, Dharma Satya Nusantara, East Ventures, Indies Capital Partners, Kino Indonesia, Sinar Mas, Tanoto Foundation, TBS Energi Utama, Triputra Group, UID Foundation, Wahana Artha, CapitaLand Hope Foundation, DBS Bank, dan Singtel.
Pimpinan Yayasan Temasek Internasional, Jennie Chua, dalam pernyataannya menyampaikan bahwa virus jenis baru COVID-19 yang lebih menular memerlukan kerja sama dan dukungan cepat semua pihak baik di Indonesia dan Singapura dalam mengatasi wabah ini.
"Yayasan Temasek dan KBRI Singapura bersama dengan Kementerian Luar Negeri Singapura dalam menfasilitasi kerja sama dan kolaborasi berbagai pihak baik Indonesia dan Singapura dalam upaya cepat membantu Indonesia mengatasi situasi pandemi saat ini," katanya.
Bantuan ini diharapkan dapat membantu upaya penanggulangan pandemi COVID-19 di Tanah Air, serta turut mencerminkan hubungan baik dan kedekatan persahabatan Indonesia dan Singapura.
Sejak awal pandemi, KBRI Singapura telah bekerja sama dengan Yayasan Temasek untuk menyalurkan berbagai macam bantuan penanganan COVID-19 di Indonesia.
Berita Terkait
Menkes: Tiket periksa kesehatan gratis saat HUT dibagi via SatuSehat
10 November 2024 18:29
Hoaks! Pembuatan SATUSEHAT Health Pass berbayar Rp500.000
10 November 2024 08:49
Kemenkes edukasi pentingnya jaga kesehatan di lingkungan kerja
26 Oktober 2024 06:05
BNN luncurkan aplikasi rehabilitasi terintegrasi dengan Kemenkes
25 Oktober 2024 19:04
Bangka Belitung terima penghargaan Pelayanan Kesehatan Primer Terbaik dari Kemenkes
18 Oktober 2024 19:28
Kemenkes Gaza umumkan Israel telah bunuh 146 dokter di Gaza
7 Oktober 2024 13:51
Kemenkes: Kontrasepsi untuk tunda kehamilan remaja nikah dini
1 Oktober 2024 17:33
Mengenal resistensi antibiotik dan cara mencegahnya
23 September 2024 12:27