Jakarta (ANTARA) - Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terpantau naik menjelang pengumuman hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) terkait pembentukan holding Ultra Mikro melalui mekanisme penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue di Jakarta, Kamis.
Sejak pembukaan perdagangan saham, saham emiten berkode BBRI tersebut terus bergerak naik dan pada pukul 13.28 WIB telah meningkat 60 poin atau 1,57 persen menjadi Rp3.880 per saham.
Frekuensi perdagangan saham BBRI tercatat sebanyak 9.901 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 56,42 juta lembar saham senilai Rp218,91 miliar.
Dalam sepekan terakhir, saham BBRI menguat 4,58 persen, namun dibandingkan dengan posisi harga saham pada akhir tahun atau year to date saham BBRI masih terkoreksi 6,95 persen.
Pemerintah resmi merilis Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73 Tahun 2021 yang menjadi payung hukum pembentukan holding Ultra Mikro (UMi) tiga entitas BUMN yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk selaku induk, PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) pada 2 Juli 2021 lalu.
Dalam aturan tersebut menjelaskan tentang penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) ke dalam modal saham perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Penambahan modal dilakukan melalui rights issue sesuai ketentuan pasar modal.
BRI akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 28,67 miliar seri B atau setara dengan 23,25 persen saham BBRI saat ini dengan nilai nominal Rp50 per saham. Pemerintah selaku pemegang saham pengendali akan mengambil bagian atas seluruh HMETD yang menjadi haknya melalui mekanisme inbreng atas saham milik pemerintah di Pegadaian dan PNM masing-masing 99,99 persen.
Selain itu, payung hukum tersebut diterbitkan juga sebagai bentuk perwujudan visi pemerintah untuk meningkatkan aksesibilitas keuangan segmen ultra mikro yang sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024.
Pembentukan holding Ultra Mikro diharapkan dapat meningkatkan kinerja ekonomi masyarakat bawah. Melalui holding tersebut, program pemberdayaan khususnya pada banyak pelaku usaha baru dinilai akan semakin efektif. Ketiga BUMN akan saling menguatkan dalam menunjang kinerja.
Dengan sinergi ekosistem yang terbentuk, kesinambungan kinerja ekonomi pelaku usaha baru dapat dijaga lebih baik hingga bisa naik kelas. Holding Ultra Mikro juga diharapkan akan mampu mendorong digitalisasi usaha di segmen UMi dan UMKM.
Berita Terkait
BEI: right issue akan buat saham BBRI semakin menarik bagi investor
29 September 2021 10:12
Jadi "Best Overall Company", Bank BRI terima 109 penghargaan sepanjang 2023
1 Februari 2024 17:24
Kejari Bangka Tengah tahan tiga debitur bank diduga korupsi
25 September 2023 17:49
Pemprov Babel resmi pindahkan kas daerah dari Bank SumselBabel ke BRI
10 Maret 2023 13:57
BRI dan BNI akan keluar dari BSI
15 Februari 2023 15:32
Bank BRI siap terapkan BI-FAST di BRImo
24 Desember 2021 12:08
Bank BRI ikuti ajang INDI 4.0 dengan usung program BRIvolution
12 Oktober 2021 13:33
BRI raih penghargaan Bank UMKM terbaik versi Asiamoney
3 Oktober 2021 17:40