Sungailiat, Bangka (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui inovasi gerakan pembangunan melestarikan lingkungan "Gerbang Lestari" masuk dalam raihan inovasi Top Inovasi Terpuji Pelayanan Publik se Indonesia katagori umum 2021.
Inovasi "Gerbang Lestari" berbasis pentahelix bidang lingkungan memadukan konsep pembangunan daerah melibatkan semua pemangku kepentingan "stakeholder" di dalamnya.
Bupati Bangka Mulkan melalui pesan resmi, Rabu mengatakan konsep terpadu pembangunan bidang lingkungan karena menjadi tanggung jawab bersama mulai dari pemerintah daerah pelaku usaha, masyarakat, akademisi termasuk peran media massa.
Kemenpan -RB memberikan apresiasi inovasi "Gerbang Lestari" karena dinilai penerapan kolaborasi pentahelix dalam pembangunan Indonesia belum begitu meluas yang disebabkan adanya kompleksitasnya yang cukup tinggi.
Dalam aspek pembangunan lingkungan hidup kata bupati, kolaborasi pentahelix dimaksimalkan dengan melibatkan secara intens PT Timah Tbk dalam kegiatan reklamasi lahan bekas tambang yang sudah tidak produktif.
"Gerbang Lestari" mengimplementasikan gagasan inovatif terkait pemecahan masalah eksploitasi sumber daya alam yang jika tidak dikelola dengan baik yang dapat menyebabkan eksternalitas lingkungan hidup," jelas Mulkan.
Menurutnya, dengan inisiasi dan upaya maksimal dari Pemkab Bangka berkolaborasi dengan PT Timah Tbk, beberapa lahan bekas tambang yang marginal berhasil di "sulap" menjadi lahan-lahan produktif, edukatif, berorientasi wisata dan berkelanjutan.
Dia berharap dengan terbangunnya kolaborasi pentahelix di daerahnya program pembangunan daerah dapat lebih maksimal dan memberikan dampak positif bagi perbaikan kesejahteraan masyarakat.
"Saya berharap kedepannya kolaborasi pentahelix dapat terbangun dengan pelaku usaha lainnya seperti dibidang usaha pertambangan, industry, perkebunan, perikanan dan lainnya guna kepentingan pembangunan daerah sesuai visi visi Bangka Setara," ujarnya.
"Gerbang Lestari" masuk dalam raihan inovasi Top Inovasi Terpuji Pelayanan Publik se Indonesia katagori umum 2021 dituangkan dalam Pengumuman Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor B/181/PP.00.05/2021 tanggal 29 Juli 2021 tentang Top Inovasi Pelayanan Publik Terpuji Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN dan BUMD Tahun 2021.
Pemilihan Top Inovasi Pelayanan Publik yang dilaksanakan oleh Kemenpan RB dimulai dari tahap pendaftaran yang telah ditutup pada 11 Mei 2021 lalu. Terdata sebanyak 1.609 inovasi terdaftar yang telah diusul dari Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota, BUMN, BUMD.
Seluruh proposal yang terdaftar telah melalui berbagai tahapan yang sangat ketat baik seleksi administrasi hingga ke tahap penilaian proposal, dan selanjutnya ditetapkan 99 top inovasi oleh tim panel independen para pakar terdiri dari lembaga kementerian, perguruan tinggi, media dan aktivis sosial.
Sementara Wakil Bupati Bangka, Syahbudin mengatakan inovasi merupakan kunci esensial untuk memecahkan berbagai sumbatan problematika pembangunan dan pelayanan publik. Untuk mentradisikan inovasi sebagai sebuah budaya kerja, Pemkab Bangka telah mewajibkan kepada seluruh perangkat daerah untuk terus melakukan inovasi secara berkelanjutan.
"Dengan mentradisikan inovasi sebagai sebuah peradaban baru, maka akan mempercepat perwujudan refromasi pelayanan publik di Kabupaten Bangka," jelas wabup.
Menurut Kepala Bappeda, Pan Budi Marwoto untuk mencapai target pembangunan sebagaimana yang diamanatkan RPJMD, pemerintah Kabupaten Bangka selama beberapa tahun terakhir sudah sangat progresif melakukan perbaikan dan terobosan baru dalam mendesain perencanaan program pembangunan di bidang pelayanan publik.
"Produksi berbagai inovasi telah melahirkan program-program inovatif. Dampaknya berbagai indikator makro ekonomi dan sosial juga terus menunjukkan perbaikan sangat signifikan sebagai dampak inovasi," katanya.
Dia mengakui, tahun 2021 dan beberapa tahun ke depan dihadapkan dengan tantangan yang cukup berat dan serius akibat pandemi severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2).
Sebaran varian jenis baru corona berdampak besar pada kinerja sektoral strategis berpotensi mengalami kontraksi dan sektor pelayanan publik menghadapi tantangan resiliansi.
"Kita perlu melakukan lompatan besar untuk melakukan langkah yang terukur, cepat dan tepat melalui inovasi untuk percepatan pemulihan ekonomi dan perbaikan kualitas pelayanan publik," kata Pan Budi.