Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung perlu menginventarisasi dan disusun menjadi buku cerita rakyat untuk meningkatkan daya tarik daerah, sekaligus mendongkrak jumlah kunjungan wisata.
"Cerita yang dibukukan akan berdampak besar pada pariwisata, contohnya di Belitung yang menjadi latar novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, cerita rakyat yang pernah ada di Bangka Barat kami yakini akan mampu memberi andil seperti itu," ujar pemerhati budaya Kabupaten Bangka Barat, Suranto di Muntok, Senin.
Ia mengatakan, selain melestarikan budaya lokal, cerita rakyat, legenda dan jenis tulisan lain akan memberi dampak cukup besar dalam mempromosikan pariwisata daerah.
"Laskar Pelangi merupakan bukti nyata dampak positif dari sebuah buku untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke suatu daerah, Pemerintah Bangka Barat harusnya bisa mencontoh hal itu dengan memberikan berbagai fasilitas kepada masyarakat yang memiliki kegemaran dan kemampuan dalam penelitian dan menyusun buku," katanya.
Menurut pengajar Universitas Bangka Belitung tersebut, selama ini pemerintah daerah belum memiliki kemauan ke arah itu, atau mungkin belum terpikirkan karena berbagai keterbatasan yang dimiliki.
Ia menyarankan agar ke depan pemerintah memberikan ruang dan memfasilitasi masyarakat yang memiliki kemampuan dan kemauan dalam menyusun cerita rakyat, legenda, dan budaya lokal.
"Pada tahun ini kami mendengar pemkab akan mengadakan lomba penulisan cerita rakyat, hal seperti itu bisa menjadi salah satu motivasi kepada masyarakat yang perlu terus dikembangkan,
Selain itu, sebenarnya pemerintah juga bisa menggandeng para peneliti dan akademisi untuk melakukan inventarisasi budaya yang pernah ada di masyarakat pada zaman dahulu," ucapnya.
Kegiatan seperti itu, kata dia, akan memberikan dampak positif bagi kemajuan pola pikir masyarakat maupun kepariwisataan daerah.
"Selain memberikan dampak langsung pada jumlah kunjungan wisata, ekonomi kreatif lain juga akan bergerak dan semakin maju," katanya.