Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggunakan Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik Elektronik "SMILE", guna mengatasi kendala pelaporan pendataan vaksinasi COVID-19 ke pemerintah pusat.
"Data vaksinasi harus segera dicatat dan dilaporkan melalui SMILE, sehingga pemerintah pusat tidak mengira capaian vaksinasi daerah ini masih rendah," kata Wakil Gubernur Kepulauan Babel Abdul Fatah di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan selama ini pelaporan data vaksinasi COVID-19 di Provinsi Kepulauan Babel terkesan lambat dan tidak akurat, karena dalam pelaporan realisasi vaksinasi tersebut menggunakan aplikasi P-Care yang terbatas.
"Dengan memanfaatkan SMILE ini tentunya pelaporan data dapat dengan cepat, tepat bagaimana capaian vaksinasi, ketersediaan vaksin ke pusat," katanya.
Kepala Satgassus Vaksinasi Babel sekaligus Wakapolda Babel Brigjen Pol Umardani mengatakan jumlah Aplikasi P-Care di daerah terbatas, sehingga menghambat kegiatan laporan.
"Saya berharap unsur pelaksana Satgassus Vaksinasi melaporkan kegiatan vaksinasinya dengan data yang akurat dan tidak berbeda-beda (satu pintu)," katanya.
Ia berharap Satgassus Vaksinasi dapat mengambil langkah extraordinary, jangan biasa-biasa saja. Seperti Lansia untuk diupayakan melakukan vaksinasi dengan menyambangi kediamannya ataupun menggunakan mobil vaksinasi keliling. Oleh karenanya, ia meminta kepada jajaran kabupaten/kota dan Polres untuk memberdayakan mobil dinasnya untuk dijadikan mobil vaksinasi keliling.
"Niat kita semua melakukan ini agar Babel terbebas dari pandemi, sehingga masyarakat dapat beraktivitas seperti semula," katanya.