Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia menguat pada perdagangan Kamis pagi, didorong oleh kenaikan di sektor energi dan pertambangan karena harga-harga komoditas lebih kuat, sementara investor merasa nyaman dengan keputusan pemerintah melonggarkan pembatasan bagi warga negara yang divaksinasi di New South Wales.
Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia (ASX) terangkat 0,4 persen, menjadi diperdagangkan di 7.449,10 poin pada pukul 00.32 GMT.
Bahkan ketika negara bagian Victoria mencatat kenaikan satu hari terbesar dalam kasus COVID-19 dalam setahun, pembatasan di New South Wales untuk warga yang divaksinasi dilonggarkan, dengan berakhirnya jam malam di Sydney.
Di antara sektor-sektor, sub-indeks energi naik paling banyak, melonjak 2,0 persen didukung harga minyak yang kuat setelah penarikan persediaan minyak mentah AS.
Whitehaven Coal Ltd menjadi top gainer, melambung 4,3 persen, setelah kementerian lingkungan menyetujui proyek perluasan tambang batu bara Vickery di New South Wales.
Saham-saham pertambangan bertambah 1,0 persen dipicu harga tembaga yang kuat, dengan BHP Group naik 1,2 persen.
Perbankan juga menguat 0,3 persen, dengan bank "Empat Besar" semuanya diperdagangkan di wilayah positif.
Namun, saham-saham terkait emas turun 0,5 persen karena harga emas melemah, dengan penambang emas Northern Star Resources dan Newcrest Mining masing-masing menyusut sekitar 0,8 persen.
Myer Holdings adalah salah satu yang memperoleh keuntungan tertinggi di All Ordinaries Index, melonjak hampir 7,0 persen setelah perusahaan ritel tersebut membukukan laba tahunan sebesar 50,7 juta dolar Australia (37,2 juta dolar AS), didorong oleh penjualan daring yang kuat.
Telstra di jalur sesi terbaiknya dalam lima minggu setelah perusahaan telekomunikasi Australia itu mengatakan pihaknya bertujuan untuk memperluas cakupan 5G menjadi 95 persen negara itu pada akhir 2025.
Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru stabil di 13.105,22 poin, dengan perusahaan jasa keuangan Heartland Group Holdings Ltd menjadi yang berkinerja terbaik dengan kenaikan 1,3 persen.
Ekonomi negara itu tumbuh pada kecepatan yang jauh lebih cepat dari yang diperkirakan pada kuartal kedua, kata para pejabat pada Kamis.