New York (Antara Babel) - Kurs euro melemah lebih dari satu persen terhadap dolar pada
Senin (Selasa pagi WIB), setelah mencetak keuntungan saat awal
kesepakatan dana penyelamatan 10 miliar euro Uni Eropa-Dana Moneter
Internasional untuk Siprus.
Setelah didorong di atas garis 1,30 dolar dalam perdagangan Senin
pagi, euro melemah kembali menjadi 1,2853 dolar pada 21.00 GMT (Selasa
04.00 WIB), dibandingkan dengan 1,2986 dolar pada akhir Jumat.
Sementara itu, "safe-haven" yen naik dengan dolar jatuh menjadi
94,10 yen dari 94,46 yen dan euro menjadi 120,96 yen dari 122,72 yen.
Namum harapan awal bahwa risiko penularan telah diatasi dan pasar
stabil berganti menjadi kekhawatiran bahwa Siprus mungkin masih
menghadapi kepanikan ketika bank dibuka kembali pada Selasa, dan
bank-bank di negara zona euro lemah lainnya juga pada risiko penarikan
simpanan.
Itu diperburuk ketika kepala Eurogroup Jeroen Dijsselbloem kepada
Financial Times mengatakan bahwa model Siprus yang menjatuhkan hukuman
kepada pemegang obligasi, pemegang saham dan pemegang deposito tanpa
diasuransikan di bank-bank yang gagal dapat diterapkan di tempat lain di
Eropa.
Pasar di seluruh Eropa dan di Amerika Serikat turun setelah
pernyataan tersebut, mengirimkan saham Bankia di Spanyol jatuh, meskipun
Dijsselbloem kemudian menekankan bahwa Siprus adalah sebuah kasus yang
unik.
"Keputusan untuk mengenakan pajak kepada para penabung (di Siprus)
adalah penting karena bagaimana krisis utang negara Eropa telah
mengalir: setiap kebijakan yang diambil telah menetapkan urutan untuk
dana talangan berikutnya," kata Christopher Vecchio dari DailyFX.
"Jika penabung Siprus telah berkontribusi pada dana talangan
bank-banknya, maka mengapa tidak ada langkah-langkah yang sama
dipaksakan bagi penabung Italia dan Spanyol?"
"Investor di lembaga-lembaga keuangan yang lemah di sekeliling
negara zona euro berada pada siaga tinggi," kata Vecchio. "Jadi akan ada
pedagang euro."
Sementara itu Ketua Federal Reserve AS Ben Bernanke mengatakan
kepada sebuah khalayak di London bahwa ekonomi-ekonomi utama tidak
terlibat dalam persaingan devaluasi meskipun dampak kebijakan stimulus
mereka menekan mata uang mereka.
Sekalipun jika mata uang telah melemah, ia berpendapat bahwa
"kembali ke pertumbuhan mantap di antara negara maju pada akhirnya untuk
kepentingan ekonomi negara maju dan negara berkembang."
Pound Inggris jatuh kembali menjadi 1,5179 dolar dari 1,5233 dolar,
sementara dolar naik terhadap franc Swiss, menjadi 0,9484 franc dari
0,9401 franc.
Euro melemah tertekan kekhawatiran pascakesepakatan Siprus
Selasa, 26 Maret 2013 8:24 WIB
Keputusan untuk mengenakan pajak kepada para penabung (di Siprus) adalah penting karena bagaimana krisis utang negara Eropa telah mengalir: setiap kebijakan yang diambil telah menetapkan urutan untuk dana talangan berikutnya,"