Jakarta (Antara Babel) - Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasisa
Muhammadiyah (Fokal IMM) meminta Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso
bijak menanggapi kritik yang dilontarkan mantan Ketua Umum Muhammadiyah
Buya Syafii Maarif terkait penetapan tersangka komisioner Komisi
Yudisial (KY).
"Kabareskrim hendaknya menunjukkan sikap Polri
yang merupakan institusi yang terbuka dengan kritikan," ujar Sekjen
Fokal IMM Uum S Usman di Jakarta, Rabu.
Buya Syafii Maarif mengkritik kinerja aparat penegak hukum yang dinilai menetapkan tersangka penegak hukum lain.
Buya
juga kecewa kepada situasi penegakan hukum saat ini setelah baru-baru
ini dua Komisioner KY ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Mabes
Polri terkait kasus pencemaran nama baik Hakim Sarpin Rizaldi.
Buya meminta Presiden Jokowi mencopot pimpinan Polri yang kurang profesional.
Menurut
Uum, Presiden Jokowi semestinya mendengar masukan Buya Syafii tentang
perlunya reformasi Polri yang disebutnya harus dimulai dari dalam
lembaga penegak hukum ini.
"Saya heran mengapa langkah hukum
Bareskrim Polri kerap bertentangan dengan logika publik. Ini melukai
rasa keadilan masyarakat?," tanya Uum.
Menurut Uum, sebagai seorang guru bangsa dan tokoh senior, sudah sepantasnya Buya Syafii Maarif menyuarakan aspirasi publik.
"Seharusnya
Kabareskrim berterima kasih atas kritikan Buya Syafii. Suara Buya
adalah suara publik yang geram atas arogansi penegak hukum yang suka
main kriminalisasi," ungkap dia.
Kabareskrim Mestinya Bijak Tanggapi Kritik Buya Syafii
Rabu, 15 Juli 2015 15:56 WIB