Sungailiat, Bangka (ANTARA) - Pengelola Kelenteng Kwan Tie Miaw di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membatasi pengunjung atau etnis Tionghoa yang melaksanakan sembahyang Cap Go Meh atau penutup perayaan Tahun Baru Imlek 2573
Menurut pengelola Kelenteng Kwan Tie Miaw, Ahyam di Sungailiat, Selasa, pihaknya membatasi jumlah warga keturunan Tionghoa yang melaksanakan Cap Go Meh karena kondisi pandemi COVID-19 yang kembali melonjak.
"Kami dari pengurus yayasan, sepakat mengikuti aturan pemerintah yang membatasi jumlah pengunjung sampai 50 persen atau kurang lebih hanya 70 an orang yang sembahyang Cap Go Meh," katanya.
Pembatasan sembahyang, kata dia, diberlakukan sejak puncak perayaan Tahun Baru Imlek 2573 atau tepat tanggal 1 Februari lalu.
Bahkan, kata dia, jumlah warga yang menjalankan sembahyang di Kelenteng Kwan Tie Miaw sejak adanya pandemi COVID-19, jauh menurun dibandingkan sebelum munculnya virus corona.
Semua pengunjung Kelenteng Kwan Tie Miaw, kata dia, diwajibkan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan saling menjaga jarak.
Dari pantauan di kawasan Kelenteng Kwan Tie Miaw, yang merupakan salah satu kelenteng tertua dan berapa tepat di tengah Kota Sungailiat Bangka nampak sepi, begitu pula kelenteng di tempat lain seperti kelenteng di Kampung Pasir dan Kelenteng Teluk Uber
"Kita berharap pandemi COVID-19 segera berakhir sehingga aktivitas kegiatan keagamaan kembali normal seperti semula," kata , Ahyam.
Berita Terkait
Pemkab Bangka Barat pantau harga dan persediaan komoditas pangan
17 Desember 2024 21:41