Bengkulu (Antara Babel) - Komunitas Pengurangan Risiko Bencana Bengkulu
melaporkan kebakaran hutan di tiga lokasi di wilayah Kabupaten Lebong
Provinsi Bengkulu yang menghanguskan sekitar 100 Hektare hutan.
"Kami melihat langsung lokasi kebakaran lahan dan belum ada
penanggulangan dari pihak terkait," kata anggota Komunitas Pengurangan
Risiko Bencana (PRB) Bengkulu, Nurkholis Sastro, di Bengkulu, Jumat.
Saat menyampaikan laporan kebakaran hutan ke Kantor Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Sastro
menambahkan bahwa sebagian besar kawasan yang terbakar adalah dalam
hutan, namun nyaris menyebar ke lahan warga.
Menurut dia, pihak terkait terutama BPBD harus mengambil langkah
cepat sebelum kebakaran meluas ke kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat
(TNKS).
"Karena kami melihat tidak ada penanggulangan di lapangan maka kami melaporkan masalah ini ke BPBD provinsi," ucapnya.
Tiga titik yang terbakar sejak Rabu (2/9) menurut dia terdapat di
perbatasan Rimbo Pengadang dengan Talang Ratu, Tambang Sawah dan satu
titik lain di Pematang Jelepung.
Kawasan Tambang Sawah dan Pematang Jelupung, menurut Sastro, sudah masuk dalam kawasan TNKS.
Menerima laporan ini, Sekretaris BPBD Provinsi Bengkulu, Damin, langsung menghubungi BPBD Kabupaten Lebong.
"Kami belum mendapatkan informasi dari BPBD Lebong soal kebakaran
ini, makanya setelah mendapat info dari masyarakat langsung kami
tindaklanjuti," katanya.
Saat ini kata Damin, staf dari BPBD Lebong sedang menuju lokasi
kebakaran dan segera mengambil tindakan untuk memadamkan api sehingga
tidak meluas.
Kabupaten Lebong merupakan daerah yang berbatasa dengan kawasan
TNKS, dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua selama empat jam dari
Kota Bengkulu.
100 Hektare Hutan Bengkulu Terbakar
Jumat, 4 September 2015 15:51 WIB