Sungailiat (Antara Babel) - Bupati Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Tarmizi Saat minta kepada seluruh masyarakatnya menghemat penggunaan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga agar tidak terjadi kekurangan air bersih di musim kemarau sekarang.
"Saya minta kepada seluruh masyarakat agar dapat menghemat penggunaan air bersih, seperti menghindari menyiram tanaman atau bunga dengan air bersih yang layak konsumsi serta jaga kebocoran pada pipa air sehingga tidak terbuang sia-sia," kata Bupati Tarmizi Saat di Sungailiat, Senin.
Kebutuhan air bersih untuk rumah tangga pada musim kemarau seperti sekarang kata bupati, harus terpenuhi sebagai bagian dari kebutuhan primer.
"Untuk sekedar menyiram tanaman atau bunga dapat menggunakan air dari sisa limbah yang justru mengandung organik atau menggunakan air yang masih tertampung di waduk bekas penambangan biji timah," katanya.
Menurut dia, musim kemarau yang berkepanjangan memang menjadi kendala besar bagi masyarakat, selain kurangnya air bersih untuk kebutuhan rumah tangga juga menjadi kendala bagi petani untuk menanam tanaman.
"Kita hanya bisa berdoa agar hujan segera turun, karena dengan kurangnya air tentu berdampak besar dengan terhambatnya bagi petani untuk menanam tanaman," katanya.
Sementara menurut salah satu warga, Rohma sejak musim kemarau tiba, dirinya terpaksa harus membeli air bersih untuk kebutuhan rumah tangganya dan bahkan terpaksa mengambil air dari waduk bekas penambangan biji timah yang masih ada airnya.
"Untuk memenuhi kebutuhan air bersih di rumah tangga, saya terpaksa membeli air karena sumber air bersih di sumur sudah kering, bahkan saya terkadang sering mengambil air di waduk bekas penambangan biji timah yang dianggap airnya bersih," katanya.
Bupati Bangka Imbau Masyarakat Hemat Gunakan Air
Senin, 7 September 2015 22:14 WIB
Saya minta kepada seluruh masyarakat agar dapat menghemat penggunaan air bersih, seperti menghindari menyiram tanaman atau bunga dengan air bersih yang layak konsumsi serta jaga kebocoran pada pipa air sehingga tidak terbuang sia-sia."