Pangkalpinang (ANTARA) - Balai Karantina Pertanian (BKP) Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengambil 23 sampel darah sapi suspek atau bergejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), guna memastikan ternak tersebut tidak tertular dan terjangkit virus PMK.
"Kami sudah mengirimkan sampel darah sapi ini ke Laboratorium Pen Puspa di Jawa Timur," kata Kepala BKP Pangkalpinang Saifuddin Zuhri di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan pengambilan 23 sampel darah sapi dilakukan ke ternak-ternak sapi dari Madura yang masuk melalui Pelabuhan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang pada tanggal 28 dan 26 April 2022, guna memastikan ternak tersebut tidak tertular virus PMK.
"Mudah-mudahan dalam dua hari ini, Laboratorium Pen Puspa sebagai laboratorium rujukan sudah mengeluarkan hasil pemeriksaan sampel darah sapi suspek PMK ini," ujarnya.
Menurut dia apapun hasil pemeriksaan sampel darah sapi ini, seluruh pihak khusus BKP harus siap menghadapi segala resiko yang terjadi dampak dari PMK ini.
"Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah khususnya dinas pertanian dan peternakan provinsi, kabupaten/kota dalam mencegah dan mengendalikan masuknya virus PMK ini," katanya.
Ia menambahkan Indonesia bebas PMK pada 1986 dan mendapat pengakuan dari dunia internasional pada 1990, namun saat ini kita mendapatkan informasi wabah PMK ini di empat kabupaten dan kota Provinsi Jawa Timur.
"Kita harus mewaspadai dengan memperketat pengawasan lalu lintas ternak, guna mencegah masuknya virus PMK ini," ujarnya.
Berita Terkait
Babel hentikan pasokan ternak dari Jatim dan Aceh
14 Mei 2022 12:49
Pemkab Belitung tutup pintu masuk pengiriman hewan ternak antisipasi PMK
13 Mei 2022 13:45
Bangka Belitung bentuk Satgas Pengendalian PMK Ternak
11 Mei 2022 19:18