Bangka (ANTARA) - PT Timah Tbk bersama Suku Mapur di Desa Gunung Muda, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar "Ngunjem Tiang Kampung Adat Gebong Memarong", guna melestarikan tradisi tertua warga Pulau Bangka itu.
“Hari ini kita melakukan upaya yang paling krusial di mana PT Timah hadir dalam pelestarian adat dan budaya Bangka Belitung, jadi ini merupakan pijakan awal untuk kita memahami dan menghargai kearifan lokal,” kata Direktur SDM PT Timah Tbk Yennita di Dusun Air Tabik, Desa Gunung Muda, Jumat.
Ia menyatakan PT Timah Tbk akan terlibat dalam pelestarian adat dan budaya yang ada di Bangka Belitung.
"Adat istiadat merupakan perjalanan yang tak terpisahkan dari budaya Indonesia. Untuk itu, adat istiadat harus terus dilestarikan sehingga tak tergerus dan hilang dalam perkembangan zaman," ujarnya.
Untuk melestarikan kebudayaan dan tradisi Suku Mapur yang menjadi suku tertua di Pulau Bangka, PT Timah Tbk bersama Lembaga Adat Mapur melakukan gerakan melindungi, melestarikan, dan mencintai kebudayaan Indonesia di Bangka Belitung.
"Gerakan ini diawali dengan Ngunjem Tiang Kampung Adat Gebong Memarong. Memarong merupakan sebutan bagi rumah adat orang lom, yang merupakan salah satu program pelestarian budaya Mapur," katanya.
Ketua Lembaga Adat Mapur Asih Harmoko menceritakan mereka sudah lama berniat untuk membangun memarong, namun masih terkendala beberapa hal. Dengan dukungan penuh dari PT Timah Tbk mereka bisa merealisasikan keinginan ini.
“Rencananya kami akan membangun enam unit memarong, di mana empat unit itu berupa penginapan tradisional, satu unit berupa galeri kerajinan dari masyarakat kami dan satu unitnya lagi berupa balai pertemuan dan satu unit yang ada ini nanti akan dipergunakan untuk museum. Jadi pas untuk tujuh bubung,” ujarnya.