Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membina perajin guna meningkatkan kualitas dan produktivitas kerajinan khas daerah itu.
"Dengan adanya pembinaan ini dapat menjadi pendukung kemajuan perkembangan pariwisata daerah ini," kata Kepala Disbudpar Kepulauan Babel, K.A Tajuddin di Pangkalpinang, Sabtu.
Pada tahun ini, kata dia, pihaknya bekerja sama dengan Disperindag dan UMKM membina perajin tenun cual, kopiah resam, kerajinan timah atau pewter, batu akik dan lainnya.
"Pembinaan ini dapat meningkatkan sumber daya manusia perajin, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan harga kerajinan khas daerah ini lebih terjangkau," ujarnya.
Menurut dia selama ini harga hasil kerajinan khas daerah ini masih cukup tinggi, karena produktivitas yang masih rendah, sehingga dapat menghambat perkembangan pariwisata dan kunjungan wisatawan.
Misalnya harga tenun cual berkisar Rp300 ribu hingga Rp10 juta per lembar atau tergantung kualitas dan tingkat kesulitan pembuatan cual, harga kerajinan pewter berkisar Rp50 ribu hingga Rp5 juta, kopiah resam dari Rp100 ribu hingga Rp1 juta per buah.
"Kita menginginkan harga hasil kerajinan khas ini murah dan terjangkau, sehingga Bangka Belitung menjadikan daerah wisata belanja," ujarnya.
Ia berharap pembinaan kepada perajin dapat meningkatkan usaha kerajinan seiring minat wisatawan domestik dan mancanegara berkunjung ke daerah ini yang semakin tinggi.
"Wisatawan berkunjung tidak hanya menikmati wisata alam, seni budaya, tetapi mereka juga ingin berwisata belanja atau membeli berbagai hasil kerajinan khas daerah ini," ujarnya.