Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan BUMN Startup Day 2022 untuk mendorong kreator generasi muda Indonesia menjadi pencipta lapangan kerja baru.
"Kita membuat BUMN Startup Day bukan karena apa-apa, tetapi kita harus mendorong bagaimana BUMN bisa berkolaborasi dengan sektor swasta dan juga yang terpenting mendukung kreator generasi muda Indonesia, pencipta lapangan kerja baru ke depan sebagai bagian dari ekosistem," ujar Erick Thohir dalam peluncuran BUMN Startup Day 2022 di Jakarta, Selasa.
Erick menambahkan, hal ini dalam rangka pada 2030 nanti agar Indonesia menjadi pemain dalam ekonomi digital.
"Inilah kenapa kita BUMN mendorong yang namanya tidak hanya transformasi digital di BUMN, tetapi juga mendorong lima perusahaan venture capital BUMN untuk menjadi bagian dari ekosistem ini," katanya.
Menteri BUMN mengatakan ketika Kementerian BUMN sebelumnya meluncurkan Merah Putih Fund, ada filosofi nasionalisme yang dibangun. Kendati demikian, Erick Thohir menegaskan bukan berarti pihaknya anti asing.
"Kenapa Merah Putih Fund hadir? Untuk bagian mengintervensi supaya pendiri orang Indonesia dalam startup bisa terus meningkat dalam persaingan globalisasi," katanya.
BUMN berharap para pendiri startup yang merupakan orang Indonesia ini tetap loyal kepada Merah Putih Fund yakni perusahaannya beroperasi di Indonesia.
Indonesia diharapkan jangan hanya menjadi pasar karena startup yang didirikan orang Indonesia tidak membuka lapangan pekerjaan atau menjadi fondasi ekonomi baru ke depan.
Diharapkan startup yang didirikan oleh orang Indonesia itu juga nanti bisa go public di bursa saham Indonesia.
"Ini adalah ekosistem yang ingin kita bangun bersama-sama," kata Erick Thohir.
BUMN Startup Day 2022 akan diselenggarakan di Jakarta Convention Center, Senayan pada tanggal 27-28 September 2022.
Kegiatan ini terbagi ke dalam dua segmen besar, yakni edukasi dan peluang bisnis. Acara dua hari ini ditujukan bagi startup yang sudah masuk fase early dan growth karena pada fase ini startup membutuhkan dukungan tidak hanya investasi, melainkan kemampuan manajerial untuk menjaga momentum yang tercipta dari fase-fase pertumbuhan sebelumnya.