Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendorong masyarakat membudidayakan tanaman hortikultura jenis cabai merah, karena bisa menjadi usaha yang dapat meningkatkan perekonomian keluarga.
"Jika masyarakat lebih tekun bertanam cabai merah dengan siklus yang benar, bisa menambah pendapatan keluarga," kata Sekretaris Daerah Pemkab Bangka Tengah, Sugianto di Koba, Jumat.
Ia menjelaskan, pemerintah daerah akan mencari formulasi yang tepat untuk mendorong para petani dalam mengembangkan tananam cabai dan melakukan intervensi pasar dengan membangun pasar induk.
"Kami akan berupaya membangun pasar induk supaya harga cabai lebih terukur dan tetap stabil," kata Sugianto.
Ia mengatakan, pemerintah daerah saat ini sangat fokus mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis pedesaan di antaranya mendorong masyarakat mengolah lahan untuk bertani dan menanam tanaman hortikultura.
"Saya sangat yakin jika masyarakat benar-benar tekun menanam cabai merah maka tidak hanya mampu menekan inflasi tetapi juga bisa menggerakkan roda perekonomian keluarga," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Bangka Tengah, Sajidin mengatakan produksi cabai merah pada 2021 mencapai 704 ton dengan luas tanam 77,85 hektare.
"Produksi cabai merah pada 2021 mencapai 704 ton yang tersebar pada seluruh atau enam kecamatan di daerah ini," katanya.
Produksi cabai merah terus meningkat rata-rata mencapai 10 hingga 20 persen dalam tiga tahun terakhir."Peningkatan itu terjadi karena petani sudah mulai tekun dan mereka tergabung dalam kelompok untuk mengolah lahan pertanian," katanya.