Jakarta (Antara Babel) - Ahli kesehatan mengingatkan para ibu untuk
selalu menjaga kebutuhan nutrisinya terutama di trisemester awal
kehamilan, demi mengurangi risiko bayi terlahir dengan bibir sumbing.
"Pembentukan jaringan terjadi di trisemester pertama kehamilan.
Saat itulah organ-organ vital janin terbentuk. Ibu harus sehat, gizinya
tercukupi dengan baik. Kalau gizi tak bagus, kualitas sel (janin) bisa
tak bagus," ujar spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi dari RSCM,
Dr. Luh Karunia Wahyuni, di Jakarta, Jumat (13/11).
Bibir sumbing merupakan kelainan berupa celah pada bagian tubuh
yang normalnya tertutup. Kondisi ini terjadi akibat gagalnya proses
penyatuan bibir pada masa perkembangan janin.
Selain asupan nutrisi, lanjut Luh, selama hamil, ibu perlu
menghidari stres, konsisten menerapkan pola hidup sehat dan menjaga
kebersihan lingkungan sekitar.
"Pikiran harus tenang, enggak boleh stres, pola hidup juga harus sehat, perlu juga menjaga sanitasi lingkungan," kata dia.
Sekalipun kondisi bayi dengan bibir sumbing kebanyakan terjadi
dari orang tua berpenghasilan menengah ke bawah, bukan berarti angka
kasus nihil pada mereka dari kalangan menengah ke atas.
"Pada kalangan menengah ke atas bisa saja ada infeksi penyakit tertentu
yang tak terdeteksi. Oleh karena itu, sebelum hamil calon ibu perlu
menjaga kesehatan dan memeriksakan kesehatannya," pungkas Luh.
Berita Terkait
Sudahi memanjakan anak dengan fasilitas berlimpah
17 Desember 2024 19:13
Kemenkes: kenaikan HJE rokok bantu cegah akses rokok bagi anak muda
17 Desember 2024 10:04
Kasus pelecehan oleh disabilitas, KPAI fokus pemulihan korban anak
11 Desember 2024 13:43
PBB sebut lebih dari 4.000 anak Gaza dirawat setiap bulan sejak Juli
11 Desember 2024 08:38
Pemkab Belitung Timur optimalisasi program pangan jajan anak sekolah
10 Desember 2024 23:01
13 tahun, usia minimal anak bermedia sosial
10 Desember 2024 19:41
Dokter anak: antibiotik harus dikonsumsi sesuai anjuran
10 Desember 2024 17:04