Pangkalpinang (Antara Babel) - Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Nazaliyus menyatakan akan mengembangkan empat tanaman yang dapat penghasil sumber daya energi (SDE).
"Kita akan mengembangkan tanaman yang tumbuh di hutan menjadi sumber daya energi bahan bakar hayati yang ramah lingkungan," kata Nazaliyus di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan, empat tanaman penghasil sumber daya energi tersebut adalah kemiri sunan, nyamplung, keranji atau mabai dan pohon penago yang tumbuh di hutan Babel.
"Selama ini bahan bakar yang digunakan sangat tergantung dari sumber fosil seperti solar, bensin dan sejenisnya yang nantinya akan habis sehingga mulai saat ini kita harus memikirkan bahan alternatif untuk bahan bakar nantinya," katanya.
Ia menambahkan, pengembangan empat tanaman itu akan dimasukkan pada progres 2016 dan saat ini masih dalam penelitian dan percobaan.
"Khususnya tanaman penago yang ditemukan di Pulau Kalimoa Belitung ternyata sudah pernah dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai bahan bakar untuk kebutuhan memasak dan aktivitas lainnya sehari-hari. Karena itu saya juga pernah mencobanya langsung dengan cara membakarnya dan hasilnya memang apinya biru dan api biru inilah yang menandakan bahwa kalori dari pohon tersebut tinggi," katanya menjelaskan.
Ia berharap, empat tanaman tersebut dapat menjadi bahan alternatif dan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Babel.
"Kita harap progres pemanfaatan empat tanaman tersebut dapat maksimal dan memberikan manfaat bagi pengembangan ekonomi Babel," ucapnya.
