Tokyo (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menghadiri prosesi pemakaman kenegaraan mantan PM Jepang Shinzo Abe di Nippon Budokan.
"Saudara-saudara sekalian saya sekarang bersiap-siap untuk menghadiri acara pemakaman mantan perdana menteri Abe," kata Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Imperial Hotel sebelum berangkat menuju lokasi pemakaman kenegaraan di Tokyo, Selasa.
Pemakaman kenegaraan tersebut, juga akan dihadiri oleh utusan 218 negara dan organisasi internasional, termasuk Wakil Presiden Ameriksa Serikat Kamala Haris, PM India Narenda Modi, PM Australia Anthony Albanese, PM Singapura Lee Hsien Loong, Wapres Filipina Sara Duterte, PM Kamboja Hun Sen, Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc.
"Saya diutus untuk menghadiri ini karena pertama, Jepang memang merupakan mitra penting bagi Indonesia, terutama di bidang ekonomi," tambah Wapres Ma'ruf.
Wapres menilai, mantan PM Shinzo Abe adalah orang yang sangat berperan penting dalam meningkatkan hubungan Indonesia--Jepang sehingga hubungan kedua negara menjadi mitra strategis.
"Dan mempererat hubungan persahabatan yang lebih akrab antara masyarakat Indonesia dan masyarakat Jepang. Kita ingin meningkatkan hubungan yang lebih erat lagi dalam berbagai bentuk kerja sama yang lebih konkrit," tutur Wapres.
Sejumlah hal yang ingin dilakukan untuk mempererat hubungan kedua negara, misalnya, adalah dengan mengingatkan kembali kesepakatan yang sudah dibuat saat Presiden Jokowi hadir di Tokyo pada Juli 2022.
"Misalnya, penandatangan perubahan protokol IJEPA (Indonesia Jepang Economic Partneship Agreement), KTT G20 bulan November nanti, ada beberapa dimana Jepang akan mengambil bagian dan Jepang juga mendukung, seperti yang kemarin disampaikan PM Kishida," ungkap Wapres.
Wapres Ma'ruf Amin juga telah bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida di Istana Akasaka, Tokyo pada Senin (26/9).
"Kemudian juga masalah investasi, perluasan investasi, realisasi perluasan investasi dan investasi baru senilai 5,2 miliar dolar AS kita harapkan segera diselesaikan," ujar Wapres.
Tidak ketinggalan penyelesaian proyek-proyek infrastruktur strategis serta penyelesaian hambatan komoditas ekspor pertanian dan perikanan Indonesia.
"Termasuk yang saya sampaikan kemarin juga kita mendorong kerja sama potensial di ekonomi syariah dan industri halal, utamanya di sektor-sektor unggulan seperti makanan, kosmetika, fesyen dan pariwisata," papar Wapres.
Sedangkan untuk sektor pariwisata, Wapres menyebut Indonesia siap untuk menjadi mitra utama Jepang dalam bisnis halal.
"Khususnya dalam penyusunan standar pariwisata ramah Muslim, standar-standar-nya itu di destinasi Jepang dan juga sertifikasi halal, itu beberapa hal dan banyak hal lain termasuk energi dan banyak hal lain," jelas Wapres.