Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Kesehatan Bangka Belitung pada 2016 menyiapkan anggaran Rp1 miliar guna mengantisipasi penyakit tuberkolusis (TB) yang ada di wilayah itu.
"Anggaran itu selain digunakan untuk biaya pengobatan juga digunakan untuk pencegahan misalnya sosialisasi dan sebagainya," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung Mulyono Susanto di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan, penyakit tuberkulosis (TB/TBC) disebabkan oleh kuman "microbacterium tuberculosis" yang dapat menyerang siapapun. Untuk angka penemuan kasus TB (CDR) di Babel dari tahun ke tahun, belum pernah mencapai target.
"Target nasional untuk TB CDR minimal 70 persen dan pada 2014 angka penemuan kasus sebesar 39,8 persen atau sebanyak 866 kasus. Berdasarkan estimasinya, perkiraan positif di Babel pada 2014 sekitar 2.176 kasus, masih ada 60,2% kasus yang belum ditemukan dan belum diobati," katanya.
Ia menyebutkan, sejauh itu pihaknya sudah meluluskan lima pasien TB kebal obat yang dinyatakan sembuh total setelah menjalani pengobatan selama 18 hingga 24 bulan.
Menurutnya, penyakit TB ini lama penyembuhannya dan memerlukan penanganan secara khusus.
Selain itu, penderita TB ini cenderung rentan dengan penyakit HIV dan pada 2014 lalu ada 204 kasus, sedangkan yang diskrining TB- HIV sebesar 417 kasus dan yang koinfeksi TB - HIV ada 183 kasus atau 43,8 %.
"Permasalahan penyakit TB ini bukan hanya tanggung jawab Dinkes saja, melainkan tanggung jawab kita bersama. Harus ada kepedulian sesama untuk ikut memberantas penyakit INI. Jika di sekitar kita ada terdeteksi pengidap TB, harus segera diobati untuk disembuhkan," ujarnya.
Ia mengatakan, peran media sangat penting dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat agar dapat memahami bahaya penyakit TB. Selain itu, pemerintah juga dapat mengakses fasilitas pelayanan kesehatan melalui pengobatan yang sesuai standar program.
"Peran media masa sangat penting untuk mencerdaskan masyarakat Babel dalam menyebarluaskan bagaimana penyakit TB ini. Kami juga akan memperkuat KIE, anggaran juga sudah disiapkan Rp1 miliar untuk 2016," ujarnya.
Dikatakannya, Dinkes Provinsi Babel saat ini sudah menunjuk Rumah Sakit Depati Hamzah (RSUD) Pangkalpinang sebagai rumah sakit rujukan khusus menangani penyakit TB.
"Kami sudah menunjuk RSUD untuk rujukan menangani kasus ini dan di Babel sudah ada 42 kasus TB yang kebal obat," katanya.