Sungailiat (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menerima pasokan sebanyak 3.510 dosis vaksin Pfizer dari pemerintah pusat melalui dinas kesehatan provinsi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka dr Then Suyanti melalui keterangan, Selasa mengatakan 3.510 dosis vaksin tersebut didistribusikan kembali ke sejumlah gerai untuk memberikan layanan vaksin kepada masyarakat.
"Kami sudah membuka kembali layanan vaksin COVID-19, masyarakat dapat memperoleh layanan vaksin setiap hari kecuali libur kerja di puskesmas terdekat dan gedung Sepintu Sedulang Sungailiat maupun di balai BKPM Sungailiat yang dibuka setiap malam Sabtu dan malam Minggu," jelas dia.
Then Suyanti mengatakan, vaksin ribuan dosis tersebut diperkirakan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat di semua kelompok usia wajib vaksin. Dan kalaupun terjadi kekurangan akan segera mengusulkan kembali kebutuhan vaksin ke pemerintah pusat melalui Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung.
"Meskipun pasokan vaksin dengan terbatas namun diperkirakan mencukupi kebutuhan sebab realisasi sasaran vaksin di semua dosis rata-rata melampaui 65 persen kecuali vaksin penguat yang baru mencapai 30 persen lebih," jelas dia.
Ia mengatakan, vaksin yang diterima tersebut hanya untuk layanan di Kabupaten Bangka dan di provinsi, sementara daerah lain yang mengalami kekurangan vaksin belum memperoleh pasokan.
Berdasarkan data layanan vaksinasi COVID-19 semua kelompok usia wajib vaksin Kabupaten Bangka sampai 28 Oktober 2022, capaian vaksin pertama terealisasi 82,21 persen atau 236.504 orang dan dosis kedua 69,97 persen atau 201.293 orang dari total sasaran 287.667 orang.
Sedangkan layanan vaksin penguat "Booster" dosis pertama 67.694 orang atau 30,64 persen dan vaksin penguat dosis dua baru menyasar kelompok tenaga kesehatan sebanyak 1.082 orang atau 35,77 persen dari target 3.025 orang.
"Saya ingatkan masyarakat usia wajib vaksin yang belum memperoleh layanan suntik vaksin segera mendaftar di gerai layanan vaksin terdekat, begitu juga disiplin menerapkan prokes harus tetap dijaga mengingat sebaran virus corona masih berpotensi terjadi di tengah masyarakat," jelas Then Suyanti.